Semarang, rsisultanagung.co.id – Puskesmas Genuk menyelenggarakan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi seluruh pegawai Puskesmas (medis dan non medis) bertempat di Puskesmas Pembantu Gebang Anom pada hari Sabtu (26/3). Acara ini diikuti sebanyak 36 orang pegawai dengan mengundang narasumber tim Gadar RSI Sultan Agung Semarang.
Sebagai petugas yang bertugas di lingkungan kesehatan tentunya sering dihadapkan pada kondisi gawat darurat salah satunya adalah kondisi dimana seseorang tidak sadarkan diri atau bisa juga sesak nafas sehingga orang tersebut perlu penanganan secara cepat dan tepat. salah satu penanganan pertama dalam kondisi tersebut adalah dengan BHD atau melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru).
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah pertolongan pertama yang dilakukan pada pasien/korban henti jantung atau henti nafas. Resusitasi Jantung Paru merupakan bagian dari tindakan bantuan hidup dasar. Selain itu Resusitasi juga dikatakan sebagai sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan jantung dan ventilasi yang memenuhi syarat.
Kepala UPTD Puskesmas Genuk, dr. Moch Onny Pramana mengatakan, tujuan Pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan pegawai Puskesmas baik medis maupun non medis dalam menangani kasus-kasus dengan kegawat daruratan, khususnya dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar.
“Tenaga medis dan non medis di Puskesmas Genuk berkewajiban mencegah atau menekan kematian dan ke-cacatan saat menemui kasus darurat di lingkungann Puskesmas Genuk.” kata dokter Onny.
Dr. Dian Ayu Sp. An dari RSI Sultan Agung yang menjadi instruktur pelatihan memberikan kiat pertolongan pertama bagi pasien yang alami henti napas.
“Prinsip dasar bagi pasien henti napas adalah pemberian Resusitasi Jantung Paru (RJP). RJP adalah kompresi jantung dari luar dan bantuan napas sesegera mungkin, dengan interupsi seminimal mungkin.” ujar dokter ICU RSI Sultan Agung tersebut.
Kegiatan pelatihan ini diberikan melalui 2 macam metode yaitu teori dan praktek. Kegiatan dilakukan didalam ruangan dengan menggunakan perlengkapan sesuai standar layanan kesehatan dan diikuti dengan penuh antusias oleh para peserta. Melalui pelatihan ini diharapkan kualitas pelayanan kegawatdaruratan terutama BHD yang dilakukan oleh petugas puskesmas menjadi lebih baik.