RSI Sultan Agung Semarang menjadi tuan rumah sholat tarawih keluarga besar Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) yang dilaksanakan di masjid Hamidun Kosim RSI Sultan Agung (17/4). Bertindak sebagai penceramah yaitu dr. Said Sofwan, Sp.An, FIPP, calon Direktur Utama RSI Sultan Agung yang membahas tentang perkembangan rumah sakit syariah.
Menurut beliau, baik muslim maupun nonmuslim tidak perlu takut tentang kata syariah dan perkembangan bisnis syariah di era sekarang ini. Indonesia dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam merupakan pangsa pasar yang luas bagi bisnis syariah, sehingga tidak mengherankan ketika bisnis yang berkembang saat ini mulai memperhatikan kepentingan konsumen dari sisi kebutuhan pemenuhan aturan agama. Bisnis syariah terutama rumah sakit sangat berbeda jauh dengan bisnis syariah di bank dan lembaga keuangan, operasional utama rumah sakit yang berbentuk interaksi antar manusia merupakan objek yang juga diatur dalam penerapan rumah sakit syariah ini.
Keberadaan rumah sakit syariah ini juga sangat baik untuk mendorong pasien yang beragama Islam untuk meyakini bahwa pengobatan medis juga sesuai dengan aturan Islam. RS Syariah lahir demi ketenangan masyarakat dalam menjalankan ibadah. Termasuk saat sakit dengan menyediakan layanan sesuai ketentuan agama Islam (syariah).
Namun perlu diketahui, rumah sakit bersertifikat syariah juga menghormati dan memfasilitasi hak pasien dan keluarga yang mempunyai keyakinan berbeda (nonmuslim)