Semarang, rsisultanagung.co.id – Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi sosial dan kemanusiaan yang pertama serta terbesar di seluruh Indonesia.
Dikutip dari laman Dinkes Kabupaten Mojokerto, PMI memiliki tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah. Diantaranya kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan.
PMI saat ini tersebar di berbagai wilayah seluruh Indonesia, terdapat 33 PMI Daerah tingkat provinsi dan terdapat sekitar 408 PMI Cabang yang berada di tingkat Kota atau Kabupaten.
Palang Merah Indonesia sebenarnya telah dibentuk pada tanggal 21 Oktober 1873 ketika Perang Dunia Ke-II. Saat itu PMI dberi nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai) oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Namun Nerkai dibubarkan saat masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan menjadi pelopor dalam perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia pada tahun 1932. Perjuangan kedua dokter itu lantas mendapatkan dukungan dari masyarakat luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia.
Setelah tujuh belas hari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, tepatnya pada tanggal 3 September 1945. Presiden Ir Soekarno memberikan perintah untuk dibukanya suatu badan Palang Merah Nasional. Mendapat tugas dari presiden, Dr. Buntaran yang saat itu menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana, dr Marzuki, dr. Sitanala (anggota) pada tanggal 5 September 1945.
Pada tanggal 17 September 1945, Palang Merah Indonesia akhirnya berdiri dan mulai merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang.
Meski PMI terkadang identik dengan pelayanan Transfusi darahnya, namun masih ada tugas-tugas PMI lainnya, seperti.
Kesiapsiagaan Bantuan dan Penanggulangan Bencana
PMI melaksanakan memiliki dalam Kesiapsiagaan Bantuan dan Penanggulangan Bencana salah satunya saat lonjakan kasus sebaran Covid-19 di Indonesia tahun 2021, PMI membantu pemerintah dengan menggalakkan kampanye donor plasma konvalesens untuk menekan angka kematian akibat Covid-19.
Dikutip dari laman pmi.or.id, berdasarkan data mutakhir, PMI di seluruh Indonesia telah mendisinfeksi 108.668 lokasi. Sebanyak 54 juta jiwa di 382 kabupaten/kota ditaksir telah menerima manfaat pelayanan tersebut.
Pelatihan Pertolongan Pertama untuk Sukarelawan
Selain bertugas dalam penaggulangan bencana, PMI juga memiliki tugas untuk memberikan pelatihan pertolongan pertama kepada sukarelawan.
Pada tanggal 17 Mei 2022, PMI Jawa Timur menggelar pelatihan khusus Pertolongan Pertama (PP) tingkat mahir di Diklat PMI Gresik kepada 24 relawan.
Dalam pelatihan tersebut, para relawan diajarkan supaya mahir dalam menangani bencana, terutama dalam mencari solusi saat menemukan kendala ketika bertugas di wilayah bencana.
Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
PMI juga bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan serta kesejahteraan kepada masyarakat. Sering kali PMI di beberapa daerah menggelar kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat.
Salah satunya PMI Provinsi Jawa Barat yang bekerjasama dengan Korea International Cooperation Agency(KOICA) dan Puskesmas menggelar pemeriksaan kesehatan pada tanggal 12 Juni 2022.
Acara tersebut merupakan rangkaian program KOICA Safety at Home. Masyarakat diberi manfaat beberapa pemeriksaan medis seperti cek tekanan darah, gula darah, asam urat, kolesterol, dan hipertensi HIV AIDS serta screening penyakit tidak menular (PTM).
Pelayanan Transfusi Darah
Selama pandemi Covid-19, PMI Kota Semarang mengalami kendala dalam pelayanan transfusi darah karena penerapan PPKM di sejumlah daerah. Hal tersebut menyebabkan stok persediaan darah Unit Donor Darah (UDD) PMI Jawa Tengah menipis.
Sedangkan kebutuhan akan darah terus meningkat untuk pasien rutin, seperti pasien emergency, pasien Demam Berdarah Dengue (DBD), penderita kelainan ginjal, penderita kelainan darah thalasemia dan hemophilia.
Sebagai wujud gerakan sosial, RSI Sultan Agung Semarang rutin bekerjasama dengan PMI Kota Semarang dalam menyelenggarakan kegiatan donor darah. Kegiatan tersebut biasannya diikuti oleh sejumlah pegawai dan pengunjung RSI Sultan Agung Semarang.
Sumber :