Keakuratan hasil patologi anatomi (pa) menunjang keselamatan pasien. Pemeriksaan jaringan dan sel dengan visual kasar dan mikroskopik dibutuhkan untuk menentukan diagnosa, tipe histologi, grading, stadium , sehingga dokter klinis dan dokter bedah dapat menentukan terapi dan kemungkinan perjalanan penyakit.
Prosedur di PA RSI Sultan Agung inilah yang ingin dipelajari oleh SMK Kesehatan Yogyakarta saat berkunjung belum lama ini.
Disampaikan oleh petugas lab PA Hadi Suryono, AMK, AK ada dua alur. Pertama, alur rawat inap jalan. Sampel diantar oleh petugas IBS atau pramusada dengan menyerahkan blangko permintaan pemeriksaan dokter kepada bagian administrasi laboratorium, dengan mengisi dan menandatangani buku exspedisi.
Peran petugas lab Dari sini kita harus memastikan :
- Mencocokan sediaan dan blangko (apakah sudah sesuai ?)
- In put Tindakan Membuat kwitansi sesuai tarif jenis pemeriksaan dan status pasien.
- Menandatangani buku exspedisi.
- Sediaan diterima petugas Lab.PA
Selanjutnya prosedur rawat jalan diawali dari penerimaan sampel oleh administrasi Lab dan input tindakan oleh administrasi. Sebagai bukti penerimaan sample, bukti pembayaran dan syarat pengambilan hasil (diserahkan pada pengirim).
Baik prosedur rawat jalan dan inap, menulis semua data pada daftar kerja harian. Fiksasi, Dehidrasi, Kliring, Imperknating, Embiding, Pengecatan, Pelabelan Slides.
- Sediaan dalam bentuk slides didiagnosa oleh dr Sp.PA
- Dilakukan pengetikan hasil
- Hasil ketikan diperiksa oleh dokter Sp.PA.
- Hasil PA diambil oleh pramusada bangsal rawat inap
- Hasil diaknosa dokter asli, slids serta block diarsipkan
Sediaan yang dilakukan prosesing
Sediaan dalam bentuk slides didiaknosa oleh dr Sp.PA dilakukan pengetikan untuk selanjutnya diperiksa oleh dokter Sp.PA (di paraf). Selanjutnya hasil PA dikirim sesuai dengan alamat dokter pengirim (melalui pos) atau diambil sendiri. Hasil diagnosa (tulisan dokter asli, slids dan block parafin diarsipkan) jika perlu dimusnahkan harus menunggu 5 tahun.