Memberikan Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik bagi ibu kepada buah hatinya. Dalam Islam, pemberian ASI selama dua tahun pertama ini sesuai dengan perintah agama dan selaras dengan teori ilmu kesehatan anak. Hanya saja, saat usia bayi memasuki usia enam bulan, hendaknya ibu memberikan makanan pendamping ASI.
“Setelah usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi sudah tidak dapat dicukupi dari ASI saja. Pada usia 6 bulan, bayi mulai memperlihatkan minat terhadap makanan lain selain ASI” ujar dokter spesialis anak RSI Sultan Agung, Hj Pujiati Abbas saat memberikan edukasi dalam Seminar dan Workshop kader se-kota Semarang “Mengatasi Kesulitan Makan pada Anak” belum lama ini.
Untuk memberikan makanan pada anak di usia dini, kata Pujiati bisa dimulai dengan mengenalkan berbagai macam rasa alamiah pada anak dan menyajikannya dalam porsi kecil. “Sajian dalam porsi kecil dimaksudkan agar anak dapat dengan mudah memakannya sehingga makan merupakan suatu proses yang menyenangkan” imbuhnya.
Dalam seminar ini, juga menghadirkan ahli gizi dari Promina, Anis Sulistyowati,Ssc,M.Gz,Akp yang menyinggung problematika anak sulit makan. Menurutnya kunci atas problem tersebut adalah kesabaran.
“Hindari memburu-buru anak ketika makan. Anak juga harus fokus hanya pada saat makannya saja dan tidak dibarengi kegiatan lain” paparnya.
Kiat lainnya seperti yang diungkapkan Anis adalah hindari pemaksaan pada anak-anak saat makan karena hal itu akan menyebabkan trauma dan malah akan membuat anak tidak menyukai dan menghindari acara makan sama sekali.
“Berikanlah makan pada anak dengan riang gembira dan kasih sayang, seperti melalui kontak mata (eye contact). Carikan teman sebaya atau makan bersama orang tua di meja makan” himbaunya .