Seringkali kita underestimate dengan senam. Kita pun (mungkin) jarang menyebut senam sebagai olahraga. Dikiranya, senam hanya “menggerak-gerakkan” anggota badan tanpa dibarengi dengan usaha yang berat sehingga dianggap kurang “berkeringat”. Benarkah ?
“Bisa dikatakan, anggapan itu keliru. Karena meski hanya menggerakkan badan dengan ringan, tapi dengan gerakan yang tepat dan didampingi dengan instruktur, maka itu sudah cukup untuk membakar kalori dalam tubuh” ujar Siti Arofah, S.KM dari bagian Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) di sela-sela acara senam bagi diabetisi beberapa waktu lalu.
Khusus bagi diabetisi, Ofah-demikian sapaan akrabnya-menjelaskan sangat bermanfaat untuk mengontrol gula darah. “Nah itulah salah satu pola hidup yg harus dijalani bagi diabetisi” jelasnya.
Dengan pola hidup sehat seperti itu, Ofah menambahkan manfaat lain senam bagi diabetisi adalah mengontrol gula darah, menghambat penyakit kardiovaskular, membantu penurunan berat badan, mengurangi penggunaan obat dan terakhir memberikan keuntungan psikologis. Terakhir
Meski demikian ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh diabetisi sebelum melakukan senam.
“ Diimbangi dengan cukup minum baik pada saat atau sesudah olahraga. Jangan senam pada saat kondisi cuaca dingin dan bila kadar gula sedang tinggi, sebaiknya ditunda dulu untuk latihannya.” pungkas Ofah.