Pekalongan – Penanganan Nyeri saat ini menjadi perhatian utama dalam pelayanan rumah sakit karena perhatian dan tatalaksana nyeri merupakan bagian hak pasien dalam pelayanan rumah sakit sesuai dengan persyaratan akreditasi.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang, dr. H. Masyhudi AM, M.Kes dalam sambutan pembukaannya pada acara Seminar Pendekatan Minimal Invasif Pada Tatalaksana Nyeri Kanker dan Gangguan Jantung di Hotel Sahid Mandarin Pekalongan, Sabtu (18/1).
Dalam kesempatan tersebut, RSI Sultan Agung bekerjasama dengan IDI Cabang Batang dan Pekalongan dan menghadirkan 4 (empat) narasumber dokter spesialis dari RSI Sultan Agung serta dihadiri oleh tidak kurang 100 dokter yang tergabung dalam IDI Cabang batang dan Pekalongan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para dokter akan pentingnya pelayanan di bidang pengelolaan nyeri, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan pasien yang mengalami nyeri, sekaligus mempromosikan layanan nyeri di RSI Sultan Agung yang menjadi salah satu layanan unggulan yaitu Sultan Agung Pain Center.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, penanganan nyeri pun menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Berbagai modalitas telah digunakan dalam penanganan nyeri baik yang bersifat farmakologis maupun non farmakologis termasuk teknik intervensi nyeri.
Empat narasumber yang dihadirkan adalah dr Istiqomah Sp.KF SH MH, dr Adhitiya Budy Prakoso Sp.JP (K) FIHA, dr Durrotul Djannah Sp.S, dan dr Suyono Sp.PD KHOM.
Narasumber pertama dr. Istiqomah, Sp.KF, SH, MH mengangkat tema tentang persetujuan tindakan medis. Kemudian dr. Adhitiya Budy Prakoso, Sp.JP (K) FIHA menjelaskan terkait intervensi kardiovaskular. Sedangkan dr. Durrotul Djannah, Sp.S mengangkat topik terkait manajemen nyeri diabetic neuropati. Ada pun narasumber terakhir dr. Suyono, Sp.PD, KHOM mengangkat topik diagnosis klinik anemia.
Para peserta yang didominasi oleh dokter-dokter yang tergabung dalam IDI Cabang Batang dan Pekalongan menyimak materi dengan seksama. Mereka juga antusias untuk bertanya maupun berkonsultasi mengenai beberapa kasus yang pernah mereka temui di lapangan.