Mulai tahun 2018 secara serentak seluruh rumah sakit (rs) di Indonesia memasuki era Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi 1. Salah satu penilaiannya adalah Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK). Standar ini berisi jaminan keselamatan dan keamanan bagi seluruh penghuni rs yang meliputi staf, pasien dan pengunjung.
Informasi itu disampaikan oleh Dewan Pendiri KAK3RS, Prof.Dr.dr. Umar Fahmi Ahmadi,MPH ketika Seminar Ilmiah bertajuk “Optimalisasi Manajemen K3 dalam Menghadapi Akreditasi SNARS Edisi 1″ di Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung Gigi Mulut, belum lama ini.
KAK3RS adalah singkatan dari Komunitas Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit. Organisasi ini merupakan kumpulan profesi peminat bidang K3 fasilitas pelayanan kesehatan dan telah mendapatkan SK Kemenkumham pada tanggal 10 November 2017.
Seminar ini, kata ketua panitia, Bejo Utomo, SKM dari RSI Sultan Agung untuk membantu praktisi dalam melaksanakan tugas dan fungsi K3 sesuai standar yang berlaku. “Disamping itu, kita ingin mendukung persiapan rs dalam menghadap akreditasi nasional” kata Bejo.
Beberapa pembicara yang menjadi narasumber ini antara lain : dr.Luwiharsih,MSc dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) ; Tasripin, SKM,MKM dari Kemenkes RI ; dr. Sudi Astono,MS, SpOk dari Kemenaker RI, Prof Dr.dr.Umar Fahmi Ahmadi,MPH dan Prof Dr.dr.L.Meilly Kurniawidjaja,MS,SpOk dari FKM UI serta dr.Faiza Munabari MKes selaku Master Asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Seminar dan Munas I diikuti oleh lebih kurang 180 peserta dari berbagai rs maupun institusi failitas kesehatan di seluruh Indonesia. Pada acara yang berlangsung dua hari tersebut, juga dilakukan
workshop pada hari pertama dengan materi-materi yang diambilkan dari elemen penilaian MFK untuk akreditasi.
“Munas ini yang pertama kali diadakan KAK3RS. Juga dalam rangka menetapkan program kerja serta kepengurusan nasional untuk empat tahun kedepan” lanjut Bejo.