Penyakit kulit yang diakibatkan jamur seringkali disepelekan. Contoh yang paling kecil saja, adalah panu. Tentu saja, anggapan ini keliru dan patut diluruskan. Sekecil apapun penyakit (termasuk panu) wajib diperhatikan dan diobati. Karena, bila tidak tertangani secara serius (disepelekan) akan semakin parah.
“Panu tidak hanya mengganggu penampilan tapi juga membuat penampilan seseorang semakin jelek” ujar Siti Arofah dari Promosi Kesehatan RSI Sultan Agung beberapa waktu lalu.
Memang, berbeda dengan kasus penyakit lain, panu tidak memberikan keluhan yang berarti. Biasanya munculnya “hanya” ditandai dengan bercak halus warna putih yang biasanya ditemui di daerah leher, lengan, ketika, lipat paha dsb.
Penyebab utama panu adalah lingkungan yang lembab, panas dari lingkunagan. Lingkungan yang lembab karena pakaian ketat dan tidak menyerap keringat diduga karena keringat atau karena kegemukan.
Selain faktor lingkungan, ketidakseimbangan flora dalam tubuh karena pengaruh antibiotik atau hormonal ,AIDS, DM, kehamilan dan menstruasi.
Pengobatan panu ini tidak bisa dipandang enteng. Perlu waktu yang lama bahkan bisa berbulan-bulan tergantung banyaknya jamur yang menyebar pada tubuh. Setelah selesai pengobatan pun, penderita belum sepenuhnya bebas dari penyakit ini jika tidak dibarengi dengan kebrsihan pribadi atau lingkungan.
“Biasanya dokter akan merekomendasikan obat anti jamur. Selain pengobatan, untuk menjaga selalu kebersihan kulit , selalu mandi teratur dua kali sehari . Jangan bertukar dan memakai barang milik orang lain seperti handuk,atau pakaian” pungkas Siti Arofah.