Anak-anak tergolong kelompok yang memerlukan zat gizi cukup karena sedang mengalami proses pertumbuhan. Ketika anak sedang sakit dan harus dirawat di rumah sakit, anak-anak harus diberikan asupan zat gizi yang tinggi guna menunjang proses kesembuhan. Sayangnya ketika sakit, anak-anak justru mengalami kecenderungan perubahan nafsu makan. Mereka rata-rata enggan mengkonsumsi makanan yang diberikan oleh rumah sakit.
Berkaca dari fakta tersebut, ada sebuah terobosan menarik yang dilakukan oleh tim Instalasi Gizi RSI Sultan Agung Semarang agar anak tetap berselera dengan makanan rumah sakit. Yakni penyajian makanan dengan karakter kartun sebagai variasi bentuk makanan.
” Penyajian makanan dengan berbagai karakter kartun merupakan modifikasi praktis, mudah dan dapat dibuat semenarik mungkin jika disajikan untuk anak-anak. Kita pilih tokoh kartun yang banyak disukai anak. Harapannya dapat meningkatkan daya terima makanan pada pasien anak ” ujar Kepala Instalasi Gizi RSI Sultan Agung, Harini Diestiana, S.Gz ketika ditemui beberapa waktu lalu.
Sebenarnya, menurut Harini, penyajian makanan dengan karakter kartun terinspirasi dari bento. Bento atau o-bento adalah istilah bahasa Jepang untuk makanan bekal berupa nasi berikut lauk-pauk dalam kemasan praktis dengan penampilan yang menarik. ” Para orangtua di Jepang sering menghias bekal yang biasanya berisi nasi, lauk pauk, buah dan sayur dengan tujuan agar anak mereka menjadi berselera saat makan ” ujarnya.
Di RSI Sultan Agung menurut Harini, standar mutu pelayanan makanan dikatakan baik jika sisa makanan ≤ 20 %. ” Kita merujuk pada Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang ditetapkan oleh Depkes RI tahun 2008. Yaitu untuk sisa makanan pasien kurang atau sama dengan 20 persen ” ujarnya.
Bagaimana hasilnya setelah dihias dengan tokoh karakter kartun ? ” Alhamdulillah, ada perubahan rerata sisa makanan yang disajikan. Pasien anak cenderung menghabiskan makanan yang disajikan dengan bentuk karakter kartun ini. Rerata sisa makanan pada pasien anak adalah 12,42 %. Dari presentase tersebut, sisa makanan paling tinggi pada lauk nabati sebesar 16,8 % dan paling rendah pada buah sebesar 7,5 % ” pungkasnya.
pasti anak anaknya sukaa deehh
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Angel, terimakasih apresiasinya dan kunjungannya ke website kami. Semoga informasi ini bermanfaat.