RSISA Semarang Eye Center

Indonesia pernah mengalami darurat penyebaran penyakit mata pada tahun 1960-an sampai 1980-an. Sehingga pada tanggal 24 Juli 1967, pemerintah menetapkan penyakit mata sebagai bencana nasional.
Dari hasil laporan yang disampaikan oleh Balai Pengobatan Mata Universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 1960 sampai 1971. Fakor kekurangan vitamin A menjadi penyebab 50 persen kebutaan di Indonesia.
Berdasarkan hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014 – 2016, terdapat 3 persen prevalensi kebutaan di 15 provinsi di Indonesia. Guna mencegah peningkatan prevalensi penyakit mata di Indonesia, RSISA Semarang Eye Center memiliki berbagai layanan kesehatan mata, diantaranya adalah:

Phacoelmulsifikasi / Katarak

RSISA Semarang Eye Center memiliki teknologi terbaru dalam tindakan operasi katarak, yaitu teknik fakoemulsifikasi.

Fakoemulsifikasi adalah teknik operasi katarak yang hanya memerlukan irisan yang sangat kecil, yaitu sekitar 3 mm di sisi kornea. getaran ultrasonic akan digunakan untuk menghilangkan katarak. kemudian sebuah lensa intraocular yang dapat dilipat, dimasukkan melalui irisan tersebut. irisan kecil ini dapat pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan jahitan.

Subspeciality Service

Menempati lantai khusus di gedung Multi Center of Excellences Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Sultan Agung Eye Center memberikan pelayanan dengan “One Stop Service” dimulai pemeriksaan awal, pengobatan, konsultasi dokter, tindakan operatif, apotik dan optik yang berada dalam satu lokasi. Layanan Spesialis dan Subspesialis di Sultan Agung Eye Center :

1. General Ophthalmology
2. Laser Vision Correction ( LASIK, LASEK, Femto LASIK, Relex Smile)
3. Cornea, Cataract & Refractive Surgery
4. Retina
5. Keratoplasty
6. Glaucoma
7. Tumor, Oculoplasty & Reconstruction
8. Infection & Immunology
9. Pediatric Ophthalmology

Laser Vision Correction

Terdapat empat layanan untuk lasik mata di RSISA Semarang Eye Center, diantaranya adalah; Lasik, Lasek, Femto Lasik dan ReLEx smile LASIK.

Low Vision

Definisi low vision menurut badan kesehatan dunia adalah turunnya fungsi penglihatan seseorang secara permanen dan tidak dapat diperbaiki dengan bantuan kacamata/ alat bantu optik standar. pasien dengan low vision mengalami penurunan penglihatan yang bervariasi, mulai kurang dari 30% sampai hanya mampu melihat cahaya dan/atau disertai dengan lapangan pandang yang sempit. kondisi ini tidak menghalangi penderita low vision untuk dapat beraktivitas, namun tentu saja diperlukan metode alat bantu melihat yang tepat untuk memaksimalkan fungsi penglihatan yang masih bisa dipertahankan.
Sultan Agung eye center menghadirkan layanan klinik low vision untuk membantu penderita low vision sebagai solusi dengan menyediakan fasilitas alat bantu, suasana pelayanan yang agamis, dan ditangani oleh dokter serta petugas yang professional agar penderita low vision tetap menjadi individu yang mandiri.

TIM DOKTER EYE CENTER

dr. Harka Prasetya, Sp.M (K)

Senin sampai Kamis : 08.00 - 14.00 WIB
Jum'at dan Sabtu : 08.00 - 12.00 WIB

dr. Christina Indra Jati, Sp.M

Senin sampai Kamis : 08.00 - 14.00 WIB
Sabtu : 08.00 - 12.00 WIB

dr. Atik Rahmawati, Sp.M

Senin sampai Kamis : 09.00 - 15.00 WIB
Jum'at : 09.00 - 14.00 WIB
Sabtu : 09.00 - 12.00 WIB (On Call)

dr. Prabowo, Sp.M

Senin - Jum'at : 09.00 - 15.00 WIB

dr. Sita Pritasari, Sp.M (K)

Senin sampai Kamis : 08.00 - 14.00 WIB
Jum'at dan Sabtu : 08.00 - 12.00 WIB

dr. Nika Bellarinatasari, Sp.M, M.Sc

Senin sampai Kamis : 08.00 - 14.00 WIB
Jum'at dan Sabtu : 08.00 - 12.00 WIB

dr. Imam Tiharyo, Sp.M (K), M.Kes

Jum'at dan Sabtu : 08.00 - 12.00 WIB

dr. Desti Hendrastuti, Sp.M

Senin dan Rabu : 15.30 - 20.00 WIB

dr. Nisita Suryanto, Sp.M

Selasa dan Kamis : 14.00 - 17.00 WIB

TOP