
Semarang, rsisultanagung.co.id – Rayakan bulan suci Ramadhan, Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) gelar shalat tarawih keliling di Masjid Hamidun Kosim RSI Sultan Agung Semarang pada hari Rabu, 12 Maret 2025.
Selain dihadiri oleh pembina, pengawas, dan pengurus YBWSA, turut serta Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang, dr. Agus Ujianto, M.Si, Med, Sp.B. Pada kesempatan tersebut, dr. Uji memberikan sambutan hangat kepada keluarga besar YBWSA.
Saat memberikan sambutan, dr. Uji mengungkapkan rasa bangga dan bahagia karena berada dalam barisan perjuangan YBWSA.
“Berjuang ditengah orang-orang baik, berwawasan luas, dan memiliki visi misi di masa depan untuk menyiapkan generasi khoiru ummah dan birrul walidain,” ungkapnya.
Lebih lanjut dr. Uji menyampaikan dalam upaya menyiapkan generasi khoiru ummah dan birrul walidain di lingkungan RSI Sultan Agung Semarang, seluruh manajemen telah memiliki norma dan rambu-rambu yang sejalan dengan YBWSA.
“Oleh karena itu dengan rambu-rambu yang ada saya memimpin RSI Sultan Agung Semarang menjalankan aturan, kesepakatan, dan sikap terhadap amanah yang diberikan oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung,” kata dr. Uji.
Salah satu rambu-rambu yang dijalankan oleh menejemen RSI Sultan Agung Semarang adalah tentang menjaga amanah agar selalu berikhtiar menjadikan pasien sehat.
“Maka tanamkan dalam hati kita untuk menjaga mutu pelayanan agar tetap baik,” pesan dr. Uji kepada seluruh pegawai RSI-SA Semarang.
dr. Uji kemudian memberikan apresiasi kegiatan ini sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian sosial di bulan Ramadhan. Tidak hanya memberikan ilmu, namun juga mempererat tali silaturahim diantara seluruh civitas rumah sakit dan YBWSA.
“Semoga kegiatan Tarling Ramadhan ini dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk meningkatkan amal ibadah, mempererat hubungan sesama umat, serta memperkuat nilai-nilai kebaikan di bulan yang penuh berkah ini,” tutupnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan tausyiah Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA, dalam tausyiahnya Prof. Abdul Jamil menyampaikan tentang etika menjenguk orang sakit.
“Jenguk orang sakit itu ada etikanya, tidak sembarangan, tolong pakai cara-cara Rasul,” katanya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dengan menghadirkan kebahagiaan bagi orang yang sedang sakit, karena perasaan gembira dapat memberikan dampak positif bagi kondisi fisik dan mental mereka.