RSI Sultan Agung - Islamic Teaching Hospital

  • Home
  • RSI Sultan Agung Semarang
  • RSI Sultan Agung Banjarbaru
  • Hospital TV
  • KEPK
  • Home
  • Blog
  • Berita
  • Tingkatkan Peran Faskes, RSI Sultan Agung Semarang Gelar Seminar Penurunan Kasus Stunting dan Wasting
0
Rabu, 19 Oktober 2022 / Published in Berita, News

Tingkatkan Peran Faskes, RSI Sultan Agung Semarang Gelar Seminar Penurunan Kasus Stunting dan Wasting

Tingkatkan Peran Faskes, RSI Sultan Agung Semarang Gelar Seminar Penurunan Kasus Stunting dan Wasting

Semarang, rsisultanagung.co.id – Kasus stunting saat ini masih menjadi perhatian nasional lantaran prevalensi atau angka presentase kasusnya masih tinggi di Indonesia.

Dilansir dari laman stunting.go.id, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%.

Maka dari itu, pemerintah memiliki target menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024.

Guna mendukung upaya pemerintah tersebut, RSI Sultan Agung Semarang menggelar seminar penurunan prevalensi stunting dan wasting.

Kegiatan seminar yang bertempat di ruang auditorium RSI Sultan Agung Semarang ini dihadiri oleh beberapa pegawai Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Tak hanya itu saja, turut hadir pula tenaga kesehatan serta kader posyandu dari puskesmas Genuk, puskesmas Bangetayu, puskesmas Karangdoro serta petugas dari kecamatan wilayah-wilayah tersebut.

Kegiatan seminar disambut langsung oleh Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang, dr. Said Shofwan, Sp.An, FIPP, FIPM.

dr. Said Shofwan menyampaikan bahwa stunting merupakan isu nasional, adanya faskes seperti puskesmas tentunya sangat berperan penting dalam mensukseskan program penurunan prevalensi stunting.

Peran puskesmas sangat penting karena menjadi faskes yang besentuhan langsung dengan masyarakat.

“Selamat mengikuti acara ini, semoga bapak ibu dapat menerima manfaat yang sebesar-besarnya,” tutup dr, Said, pada hari Sabtu (15/10/2022).

Seluruh peserta seminar kemudian mendapatkan materi dari Dr. dr. Pujiati Abbas, Sp.A tentang seribu hari pertama kelahiran.

dr. Pujiati Abbas mengatakan status gizi saat remaja sangat penting karena ketika mereka menikah akan melahirkan generasi penerus.

Lantas alasan kenapa seribu hari pertama kelahiran sangat penting karena dalam masa tersebut tumbuh kembang otak anak tergantung pada gizi sang ibu.

“Gizi harus dipenuhi sejak terjadi pembuahan, karena kedepannya mempengaruhi kualitasnya akan menjadi baik atau tidak,” tutur dr. Pujiati Abbas.

Selanjutnya dr. Sri Priyantini, Sp.A menyampaikan materi kedua tentang bagaimana cara mencegah dan mendeteksi stunting.

dr. Sri Priyantini menjelaskan bahwa anak stunting memiliki kriteria yang berbeda dengan anak yang mengalami wasting.

Salah satu perbedaanya adalah stunting memiliki tubuh yang pendek, sedangkan wasting mempunyai tubuh yang kurus.

Perbedaan tersebut juga dapat diukur dengan menggunakan ilmu antropometri atau pengukuran tubuh dimensi manusia.

Pada penderita stunting, Berat Badan / Panjang Badan (BB/PB) sering terlihat normal.

Sedangan untuk penderita wasting Panjang Badan / Umur (PB/U) bisa saja terlihat normal atau malah stunting dan gizi buruk.

dr. Heny Yuniarti, M.KM, Sp.GK menjadi pemateri terakhir yang menyampaikan tentang nutrisi pada stunting.

Saat hamil menjadi waktu yang tepat untuk memaksimalkan pemberian nutrisi supaya menghindari resiko anak alami stunting.

“Pada trimester pertama memang terjadi peningkatan kebutuhan kalori,” terang dr. Heny Yuniarti.

Lebih lanjut, dr, Heny Yuniarti mengatakan bahwa di trimester pertama tambahan kebutuhan kalori per hari ada di 180 kilokalori (kkal).

Sedangkan di trimester kedua dan trimester ketiga, ibu hamil membutuhkan tambahan 300 kilokalori (kkal).

Kegiatan seminar kemudian berlanjut pada sesi Small Group Discussion (SGD) dengan seluruh peserta dibagi mejadi dua kelompok.

Setiap kelompok melakukan diskusi studi kasus dengan dua soal sekenario, peserta antusias mengikuti diskusi dengan melemparkan sejumlah pertanyaan pada pemandu kelompok. Setelah SGD selesai, kegiatan ditutup dengan pembagian doorprize dan diskusi bersama peserta.

  • Tweet
Tagged under: RSI Sultan Agung, Stunting

What you can read next

Kembangkan Layanan Medis, RSI-SA Semarang Siapkan Laboratorium Khusus Scretome
Pejabat kemenag se- Jawa Tengah study banding ke RSI Sultan Agung
RS Syariah dituntut menjadi sahabat ummat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Kembangkan Layanan Medis, RSI-SA Semarang Siapkan Laboratorium Khusus Scretome

    ...
  • Tingkatkan Minat Santri untuk Menulis, Ketua Baznas RI dan Dirut RSI-SA Semarang Kunjungi Pesantren Asshodiqiyah

    ...
  • Dukung Literasi Santri, Dirut RSI-SA Semarang Hadir dalam Gerakan Santri Menulis di Masjid Raya Baiturrahman

    Dukung Literasi Santri, Dirut RSI-SA Semarang H...
  • Jalani Visitasi Lembaga Diklat oleh Kemenkes, RSI-SA Semarang Optimis Raih Akreditasi A

    Jalani Visitasi Lembaga Diklat oleh Kemenkes, R...
  • Peringati Nuzulul Quran, RSI-SA Semarang Gandeng Biofarma Gelar Pengajian dan CSR Vaksinasi Influenza

    Dalam rangka memperingati Nuzulul Quran, RSI Su...

Alamat

Jl. Raya Kaligawe KM 4 Semarang 50112 Jawa Tengah, Indonesia Telp. +6224 6580019 Fax. +6224 658 1928 Hotline Service +62821 1155 2424 IGD : +6224 6593452

UNIT RUMAH SAKIT

  • RSI Sultan Agung Semarang
  • RSI Sultan Agung Banjarbaru

SOCIAL MEDIA

Ikuti Rumah Sakit Sultan Agung Dalam

© 2021 RSI SULTAN AGUNG. All rights reserved.
TOP