Semarang, rsisultanagung.co.id – Sebagai ungkapan rasa syukur dan dalam rangka memaknai bulan suci Ramadhan, RSI Sultan Agung kembali menyelenggarakan kegiatan yang sudah menjadi “tradisi” dengan memberikan santunan kepada anak yatim piatu. Kegiatan yang bertajuk Berbagi Bersama Anak Panti Asuhan ini diselenggarakan bertepatan pada hari ke-18 bulan Ramadhan 1443 H (20/4) bertempat di Masjid Hamidun Kosim RSI Sultan Agung dan dihadiri oleh 10 perwakilan panti asuhan.
Turut hadir dan memberikan sambutan, Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang, dr. H. Masyhudi AM, M.Kes beserta jajaran direksi. Dalam sambutannya, dokter Masyhudi menyampaikan bahwa acara santunan anak yatim/piatu ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun oleh RSI Sultan Agung dalam rangka mengisi keberkahan bulan Ramadhan.
Dokter Masyhudi mengatakan bahwa banyak sekali kegiatan sosial di bulan Ramadhan ini yang dilaksanakan oleh RSI Sultan Agung melalui panitia kegiatan Ramadhan, diantaranya pemberian bantuan kepada 26 takmir masjid di Kecamatan Genuk, pemberian bekal Ramadhan bagi masyarakat dhuafa, dan kali ini kegiatan santunan bagi anak yatim/piatu.
“Menyantuni Anak Yatim merupakan perbuatan mulia di sisi Allah dan bernilai pahala yang besar, terlebih jika dilakukan di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini. Tentu nilai pahalanya akan lebih besar dan berlipat-lipat ganda dibandingkan hari-hari biasa.” Ujar Dokter Masyhudi.
Setelah sambutan direktur utama, memasuki acara inti yakni pemberian santunan kepada anak yatim/piatu, secara bergantian masing-masing perwakilan pengasuh panti asuhan menerima santunan dari RSI Sultan Agung dan diserahkan secara simbolis oleh direktur utama.
Acara dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah bersama dari Ust. H. Samsudin,S.Ag, M.Ag yang menekankan bagaimana mendidik anak agar menjadi anak-anak yang sholih/sholihah. Bagi para pengasuh panti asuhan, para anak yatim/piatu sama halnya seperti anak-anak sendiri, pun sebaliknya para pengasuh panti asuhan adalah orang tua bagi anak-anak yatim/piatu. Semuanya harus saling menghormati dan menyayangi layaknya keluarga sendiri, dan ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam mendidik anak-anak.
“Salah satunya adalah mengedepankan pengetahuan akan hal-hal yang bersifat fardhu ain, bukan sebaliknya fardhu khifayah lebih di dahulukan. Skala prioritas dalam mempelajari ilmu agama islam adalah fardhu ain terlebih dahulu. Dengan begitu anak-anak akan lebih mengenal kewajibannya akan perkara-perkara yang berkaitan dengan ibadah.” Kata Ustadz Samsudin.
Samsudin juga memberikan 5 hal yang juga harus dilakukan orang tua dalam mendidik anak agar anak merasa lebih dihargai dan senang untuk belajar, diantaranya adalah dengan memberikan pujian bagi anak, memberikan pelayanan kepada anak dengan sepenuh hati, memberikan hadiah-hadiah, membersamai anak dalam setiap aktifitasnya, dan memberikan sentuhan-sentuhan agar anak merasa aman dan nyaman.
Kegiatan ditutup dengan doa dan penyerahan santunan dan bantuan kepada masing-masing panti asuhan yang hadir.