Layanan syariah seperti yang diimplmentasikan pada lembaga perbankan kini mulai diminati oleh umat Islam. Bahkan saat ini, beberapa institusi kesehatan seperti rumah sakit (rs) bersiap untuk mengimplementasikan konsep Syariah. Diantaranya RSI Sultan Agung yang kini menjadi pilot project rs Syariah pertama di Indonesia.
Implementasi syariah ini yang ingin diadopsi oleh Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina Pekanabaru yang belum lama ini berkunjung ke RSI Sultan Agung.
Pimpinan rombongan dari RS Ibnu Sina, dr Amrizal, Sp.B mengatakan, ada dua hal yang ingin dipelajari dari RSI Sultan Agung. “Yang pertama kiat sukses akreditasi paripurna dan implementasi konsep Syariah yang berjalan beriringan” katanya.
Rombongan dari RSI Ibnu Sina diterima langsung oleh Dirut dr. H. Masyhudi AM, M.Kes beserta jajaran direksi lain.
Dalam sesi diskusi, dr. Masyhudi AM, M.Kes memberikan kiat sukses akreditasi paripurna. “Yang pertama, pemberdayaan Sumber Daya Insani (SDI). Kedua, keberanian memantaskan RS menuju survey akreditasi dan ketiga, melakukan pentahapan persiapan akreditasi.
“Kalau memang diperlukan, RS bisa melakukan benchmarking (membandingkan-red) ke beberapa RS yang sudah lulus akreditasi” pungkas dr Masyhudi.
Dalam hal pentahapan persiapan akreditasi, dr Masyhudi mengatakan, yang perlu dilakukan adalah pembentukan tim yang mendapatkan pendampingan dari tim konsultan; pengkayaan materi akreditasi ; siap dokumen dan telusur.
Disinggung tentang penerapan konsep Syariah di RSI Sultan Agung, dr. H. Masyhudi AM, M.Kes mengatakan, dijadikan sebagai sarana transformasi dakwah Islam di rs sekaligus sebagai upaya pembeda sekaligus unggulan bagi rumah sakit yang bersangkutan.
RSI Ibnu Sina juga berkesempatan melihat secara dekat pelayanan berbasis Syariah seperti penyediaan debu tayamum bagi pasien dan pelayanan unggulan RSI Sultan Agung antara lain Sultan Agung : LASIK Center, Eye Center, VVIP dan Rehabilitasi Medik.