Semarang, rsisultanagung.co.id – Baru-baru ini Indonesia tengah dihebohkan dengan kasus gagal ginjal akut yang terjadi pada anak di awal bulan Oktober lalu.
Per tanggal 18 Oktober 2022, sebanyak 189 kasus anak mengalami gagal ginjal akut telah dilaporkan.
Sebagian besar anak yang mengalami penyakit ini berusia sekitar satu hingga lima tahun.
Dilansir dari laman UPK Kemenkes, ada beberapa gejala gagal ginjal akut yang yang harus orang tua waspadai, diantaranya adalah:
Diare, muntah, demam selama tiga sampai lima hari, batuk dan pilek, serta mengeluarkan air seni yang sedikit bahkan sampai tidak buang air kecil sama sekali.
Para orang tua yang memiliki buah hati dengan usia 6 bulan sampai 18 tahun diminta untuk waspada dan segera membawa ke rumah sakit jika mengalami gejala tersebut.
Gemparnya kasus ini tentunya membuat panik sejumlah orang tua, mereka pun bertanya-tanya penyebab melonjaknya kasus Gejala Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
Baca juga : Open University Malaysia Adakan Studi Banding Implementasi RS Syariah di RSI Sultan Agung Semarang
Dikutip dari kanal YouTube Komisi IX DPR RI, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI menyampaikan dugaan penyakit ini disebabkan oleh senyawa kimia berbahaya di obat sirop yang mereka minum.
“Kemenkes terus berkordinasi dengan BPOM agar penyelidikan kasus ini bisa tuntas karena penyebabnya resiko terbesarnya dari obat atau makanan yang merupakan tupoksi dari BPOM,” terang Kemenkes, pada Rabu (2/11/2022).
Lebih lanjut, Budi Gunadi melaporkan sejak adanya tindakan larangan konsumsi obat sirop dan mendatangkan obat Fomepizole terjadi penurunan yang sangat drastis dari kasus baru.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan telah mengumumkan terjadi peningkatan angka kesembuhan dari penyakit ini.
Per tanggal 31 Oktober 2022, Kemenkes melaporkan terdapat 304 kasus GGAPA, dimana 99 pasien (33%) dinyatakan sembuh.
Angka ini mengalami kenaikan dalam kurun waktu satu minggu terakhir, dimana angka kesembuhan yang dilaporkan pada 26 Oktober 2022 sebanyak 39 kasus.
“Terjadi kenaikan signifikan selama satu minggu ini dari sebelumnya 20% naik menjadi 33% pasien yang dinyatakan sembuh,” Ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril di Jakarta (31/10/2022).
RSI Sultan Agung Semarang memiliki poliklinik Anak serta poliklinik Ginjal dan Hipertensi.
Dengan adanya dua poliklinik tersebut, anak yang mengalami kasus gagal ginjal akut pun dapat ditangani dengan maksimal oleh sejumlah dokter spesialis.
Untuk informasi lebih lanjut seputar poliklinik anak, silahkan hubungi hotline RSI Sultan Agung Semarang di nomor WA 0821 1155 2424.
Sumber: