Seringkali, kita menemukan keluarga yang m
emiliki anak berkebutuhan khusus mengalami hambatan dalam proses pendidikan yang sesuai bagi anak-anak mereka. Parahnya, ada beberapa orang tua yang membiarkan kondisi anaknya karena menganggap anak berkebutuhan khusus dapat hilang sendiri.
Menurut Psikologi RSI Sultan Agung Putri R Ayuningtyas, tanpa diberikan intervensi yang tepat dari ahli medis, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) akan menjadi beban bagi orang tuanya sampai dewasa. Intervensi ini dalam dunia medis, dikenal dengan psikoedukasi.
“Pengetahuan mereka (orang tua) mengenai ABK belum komprehensif. Di masyarakat juga jarang ditemukan support group yang bisa membantu mereka untuk saling mendukung dalam berdiskusi dan berbagi informasi seputar ABK” ujar Putri.
Di sinilah, menurut Putri, tenaga konseling diperlukan untuk mendampingi dan membangun kepercayaan diri orang tua sebagai intervensi baik bagi ABK. “Orang tua diharapkan tidak malu membawa anaknya untuk diperiksa dan mendapatkan intervensi. Bentuk pendampingan bisa berupa diskusi, simulasi mengenai permasalahan yang timbul serta memunculkan alternatif solusi yang ditawarkan” ujarnya.