Seperti halnya sebuah mobil, untuk berjalan, memerlukan bensin. Pun demikian halnya tubuh kita. Untuk melakukan aktivitas sehari-hari kita memerlukan makanan. Makanan yang kita cerna lantas masuk ke dalam usus kemudian diolah dalam sel.
Salah satu unsur yang berpengaruh dalam proses tersebut adalah glukosa. Agar bisa masuk sel, glukosa memerlukan insulin dan bereaksi dengan reseptor. Nah, produksi insulin dikeluarkan dari pankreas.
Diatas adalah proses pencernaan yang normal. Tapi bagi seorang diabetisi (pengidap diabetes melitus) kadar insulin terganggu sehingga glukosa meningkat drastis. Akibatnya ada beberapa gejala khas bagi diabetisi. Misalnya lingkar perut dan tekanan darah naik. Hal itu juga disertai dengan gula darah naik atau obesitas.
Tentu bagi diabetisi, diperlukan beberapa langkah penatalaksanaan seperti edukasi, perencanaan makan, latihan jasmani dan obat-obatan.
“Komposisi seimbang karbohidrat (60-70%), protein (10-15%), lemak (20-25%). Untuk yang belum terkena sebaiknya terjadwal dan dibatasi” ujar dokter spesialis penyakit dalam RSI Sultan Agung Hj Nur Anna.
Sedangkan prinsip latihan jasmani, Nur Anna menyarankan melakukan prinsip Continuous (Terus menerus) ;Rythmical (Kontraksi otot teratur) ; Interval (Selang-seling, cepat dan lambat) ; Progresive (bertahap hingga maksimum) dan Endurance (latihan daya tahan).