Semarang, rsisultanagung.co,id – Dalam rangka memperingati Hari Thalasemia 2022, RSI Sultan Agung menyelenggarakan Gathering dan Seminar Kesehatan “Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Thalasemia & Stop Penderita Thalasemia” di auditorium RSI Sultan Agung Semarang pada Rabu (18/5).
Kegiatan yang diikuti tak kurang dari 85 orang pasien dan keluarga penderita thalasemia ini menghadirkan narasumber Dr. dr. Moedrik Tamam, Sp.A (K) dengan moderator dr. Pujiati Abbas, Sp.A. Kegiatan dimulai pukul 13.00 WIB dan dibuka dengan sambutan oleh Direktur Pelayanan Medis, dr. Vito Mahendra ES, M.Si, Med, Sp.B.
Pada seminar ini peserta diberikan berbagai informasi mengenai Penyakit Thalasemia, serta cara pencegahannya karena Thalasemia merupakan penyakit keturunan (kelainan genetik) akibat kelainan sel darah merah, dan thalasemia sama sekali tidak menular.
Sebagai informasi, thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orang tua. Kelainan ini membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah. Gejala thalasemia bervariasi seperti anemia dan mudah lelah. Pengobatan thalasemia diperlukan perawatan rutin untuk mencegah munculnya dampak pada gangguan hormon pertumbuhan.
“Pengobatan perlu transfusi darah secara rutin yang terbaik kalau bisa mempertahankan hb di nilai 9 g/dl sampai 10 g/dl dan bila hb <9 g/dl maka akan mengakibatkan anemia kronik yang berdampak pada gangguan hormon pertumbuhan,” kata Dr. dr. Moedrik Tamam, Sp.A (K).
Dengan transfusi rutin dan minum obat kelasi besi akan meningkatkan harapan hidup lebih baik. Tidak hanya pengobatan baik medis dan non medis, Thalasemia juga diperlukan diagnosis yang tepat dan dukungan dari keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita thalasemia.
Acara juga turut dimeriahkan oleh aksi live perform salah seorang anak penyandang thalasemia dan juga sharing kisah perjalanan hidup keluarga dengan thalasemia. Acara ditutup dengan foto bersama dan pembagian doorprize.