Pengelolaan dana pensiun umat Islam ternyata memprihatinkan. Saat ini, jika seluruh aset dana pensiun umat Islam
dikumpulkan ternyata masih kalah jauh dari dana yang dikelola oleh kelompok lain
“Jika dana pensium dari beberapa institusi digabung hanya memperoleh angka Rp 800 milyar. Sementara dana pensiun dari pihak lain Rp 5.558 Trilyun. Ada selisih yang sangat besar” ujar Direktur Dana Pensiun Rumah Sakit Islam (Dapersi) Jakarta, Drs H.S Eko Priyono, MM dalam sesi workshop pengelolaan dana pensiun syariah di RSI Sultan Agung belum lama ini
Workshop ini diselenggarakan berbarengan dengan Musyawarah Daerah MUKISI (Majelis Syuro Upaya Kesehatan Islami Seluruh Indonesia) wilayah Jawa Tengah
Mengapa ada kesenjangan begitu besar ? Secara keseluruhan, jelas Eko Priyono, di Indonesia yang mayoritas muslim penetrasi dana pensiun di Indonesia masih rendah. Ia menyebut, sekitar 94,15% pekerja belum memiliki program pensiun untuk persiapan kehidupan di masa tuanya
“Menurut World Bank, tingkat penetrasi Dana Pensiun di Indonesia tertinggal dari Singapura, Malaysia, Filipina,
Thailand dan Vietnam” paparnya
Padahal, kata Eko, dengan dikelola dan diinvestasikan ke sektor keuangan lain, dana pensiun memberikan banyak manfaat
“Keberadaan industri dana pensiun yang berkembang dengan baik akan dapat mendorong kemajuan
perekonomian,menjaga stabilitas sistem keuangan” jelasnya
Lantas bagaimana pemanfaatan dana pensiun yang dapat dikembangkan ? “Ada beberapa sektor keuangan yang bisa
dimanfaatkaan seperti surat berharga negara, tabungan, deposito, saham, obligasi, tanah, bangunan dsb” kata pemateri lain, Ni Made Anita Susan
Sebagaimana diketahui, Dapersi saat ini sudah mengelola dana pensiun dari beberapa instansi antara lain Muhammadiyah, sejumlah universitas Islam dan rumah sakit dan pada tahun 2014 mendapat penghargaan sebagai pengelola dana pensiun terbaik kedua kategori total aktiva bersih Rp 100 Milyar s.d 200 Milyar