Semakin banyaknya lembaga perekonomian berbasis Syariah di tengah masyarakat setidaknya menjadi indikator : umat Muslim merindukan penerapan nilai Syariah di berbagai lini kehidupan. Umat Muslim menilai, konsep Syariah Islam memberikan rasa aman dan lebih nyaman ketika diaplikasikan.
Berkaca hal itu, Kementrian Agama provinsi Jawa Tengah berkeinginan untuk segera mengaplikasikan konsep Syariah dalam berbagai tatanan kehidupan. Sebagai langkah awal, puluhan pejabat Kemenag Provinsi se-Jawa Tengah melakukan study banding di RSI Sultan Agung belum lama ini.
Sebagaimana diketahui, saat ini RSI Sultan Agung menjadi pilot project RS Syariah pertama di Indonesia.
Tujuan study banding ini, seperti yang disampaikan oleh pimpinan rombongan dari Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Drs. H. Nafiuddin, MSi, M.Pd untuk melihat secara dekat penerapan aplikasi Syariah dalam bidang kesehatan. “Setelah itu, sekembalinya dari kunjungan ini diharapkan bisa membuat semacam modul yang dimanfaatkan untuk kepentingan penerapan nilai Syariah di daerah masing-masing” ujarnya.
Belajar penerapan syariah
Sementara itu dalam sesi diskusi, salah satu hal yang mengemuka adalah upaya RSI Sultan Agung untuk menyediakan tenaga kesehatan yang sesuai dengan jenis kelamin pasien. Hal ini dilakukan mengingat Islam melarang terlihatnya aurat oleh orang selain muhrimnya. “Misalnya untuk pemasangan kateter, tentu kita sesuaikan. Bagi pasien perempuan, yang boleh memasang adalah perawat perempuan dan sebaliknya. Jika memang pada saat itu tidak ada, maka boleh memanggil perawat dari bagian lain untuk melakukan pemasangan kateter.” ungkapnya.
Begitu juga, untuk dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan yang saat ini masih didominasi oleh laki-laki, tentu pihaknya saat ini, mengupayakan penambahan dokter perempuan. “Alhamdulillah kita memiliki beberapa dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk melayani pemeriksaan pasien” ujarnya.