Ada satu metode yang belum terlalu familiar di masyarakat mengenai pemberian obat anti HIV sekaligus memonitor keefektifan pengobatan pada pasien AIDS. Metode tersebut dinamakan CD4.
Sebenarnya apa itu CD4 ? Menurut Dwi Fajarwati dari Instalasi Laboratorium RSI Sultan Agung, CD4 adalah sejenis darah putih atau limt yang berperan penting untuk kekebalan tubuh kita. Praktisi medis baru boleh melakukan pengobatan HIV jika hitung sel CD4 berkisar pada angka 350
”Dengan jumlah sel CD4 yang semakin menurun,menandakan sistem kekebalan tubuh semakin rusak dan mungkin akan jatuh sakit” ujar Dwi.
Nah, bagaimana menghitung sel CD4 menurut kalangan medis ? “CD4 dilakukan setiap 3-6 bulan jika pemeriksaan CD4 sebelumnya cukup tinggi, tidak ada gejala dan tidak sedang minum obat anti HIV. Akan tetapi, jika timbul gejala atau pengobatan baru dimulai,pemeriksaan dapat dilakukan lebih sering” ujar Dwi.
Nah, bila pengobatan berfungsi baik dan hitung sel CD4 stabil, pemeriksaan dilakukan lebih jarang,misalnya sekali setahun.
.Dimulainya pengobatan pada saat tersebut akan mengurangi risiko timbulnya penyakit penyerta yang berbahaya.Pemberian obat anti HIV biasanya akan meningkatkan jumlah sel CD4 dengan demikian mengurangi risiko terjadinya infeksi.
Saat ini untuk pemeriksaan HIV dan CD4 bisa dilakukan di RSI Sultan Agung. Bila melalui program VCT di rumah sakit,maka pemeriksaan tidak dipungut biaya.