
MotoGP Mandalika 2022 berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, 18-20 Maret 2022. Apakah anda adalah salah satu penikmat MotoGP yang ikut menyaksikan perhelatan tersebut beberapa waktu lalu?
Ada satu kejadian yang membuat para penikmat MotoGP bersedih hati, terutama para fans salah satu pembalap yaitu Marc Marquez, pembalap dari Spanyol.
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez terjatuh keras dalam sesi pemanasan (WUP) MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok, pada Minggu (20/3/2022) pagi. Marquez terlempar dari motor RC213V miliknya ketika masuk ke Tikungan 7, dan tubuhnya terjatuh keras di aspal.
Dalam perjalanan pulang ke Barcelona, ia merasakan rasa tak nyaman pada mata kanannya, dan segera menjalani pemeriksaan darurat di Barcelona. Dokter yang memeriksa Marc Marquez, Sanchez Dalmau menyatakan pembalap MotoGP tim Repsol Honda itu mengalami diplopia dan harus menanti pekan depan untuk evaluasi lanjutan. Marquez mulai mengeluhkan masalah penglihatannya sepulang dari Indonesia. Ia dinyatakan mengalami gangguan penglihatan ganda atau diplopia setelah mengalami kecelakaan di MotoGP Mandalika 2022, Minggu (20/3).
Apa Itu Diplopia?
Diplopia adalah istilah medis yang disematkan untuk kondisi penglihatan ganda. Menurut dr. Harka Prasetya, Sp.M (K), salah seorang dokter spesialis mata konsultan di Sultan Agung Eye Center, Diplopia penyebabnya bisa bermacam-macam salah satunya bisa karena trauma atau jatuh seperti yang dialami oleh Marquez, bisa karena komplikasi penyakit Diabetes Melitus, bisa juga karena tumor di otak.
Diplopia berbeda dengan astigmatisme atau silinder. Bisa terjadi pada satu mata saja atau bisa juga keduanya. Kondisi ini digambarkan dengan melihat dua gambar dari satu objek. Bisa berdampingan, di atas satu sama lain, atau keduanya. Salah satu gambarnya bisa terlihat lebih redup atau buram. Karena hal inilah, banyak orang salah mengira bahwa diplopia adalah penglihatan kabur.
Selain itu, penyakit tertentu yang dapat melemahkan otot hingga kerusakan pada mata, seperti kornea pun bisa menyebabkan diplopia. Kondisi ini juga dapat memengaruhi keseimbangan, gerakan, dan kemampuan membaca seseorang.

Jenis Diplopia
Terdapat beberapa jenis diplopia. Masing-masing jenis tergantung pada kondisi mata yang terbuka. Dikutip dari Healthline, berikut beberapa jenis diplopia yang harus diwaspadai.
1. Diplopia Monokular
Diplopia monokular terjadi saat seseorang melihat bayangan ganda meskipun sedang menutup salah satu matanya. Banyak orang dengan kondisi ini melaporkan melihat salah satu objek yang sangat jelas, sementara yang lainnya pudar.
2. Diplopia Binokular
Diplopia binokular membuat seseorang melihat dua bayangan saat kedua matanya terbuka, seperti contoh:
Horizontal, saat gambar ganda muncul berdampingan. Vertikal, saat salah satu gambar terlihat di atas gambar yang lain. Diagonal, saat gambar dipindahkan secara horizontal dan vertikal satu sama lain
Gejala Diplopia
Ada beberapa kondisi yang bisa dialami jika mengalami penglihatan ganda, seperti:
- Mata juling
- Mual
- Sakit saat menggerakkan mata
- Sakit kepala
- Kelopak mata turun
Apakah Gegar Otak Bisa Memicu Diplopia?
Dikutip dari jurnal Neurology, gegar otak atau cedera otak (traumatic brain injury/TBI) memang sering berujung menyebabkan masalah fungsi pada penglihatan. Keluhan biasanya akan muncul beberapa hari pasca cedera.
Hal ini terjadi karena cedera bisa mengakibatkan gangguan pada otot mata, saraf, atau bagian otak yang berfungsi dalam indra penglihatan.
Diplopia Bisa Disembuhkan?
Dalam wawancara singkat dengan Dokter Harka, jika disebabkan oleh trauma seperti yang dialami oleh Marquez, pengelolaannya berbeda dengan diplopia yang disebabkan oleh penyebab lain. Biasanya pasien akan diobservasi selama 4-6 bulan dengan berbagai treatment khusus, biasanya penglihatan akan kembali normal dengan sendirinya.
“Umumnya, kondisi ini bersifat sementara. Akan tetapi apabila dalam 4 – 6 bulan tidak kembali normal maka akan dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan operasi.” Ujarnya.
