Salah satu organ tubuh yang rentan dari alergi benda asing adalah hidung. Dalam dunia medis, istilah tersebut dikenal dengan sebutan rinitis alergi (ra). Istilah tersebut merujuk pada radang selaput hidung.
Yang dikhawatirkan, rinitis alergi berkaitan erat dengan penyakit asma. “Mengingat kedua nya berkaitan dan dihubungkan dengan kondisi dan proses inflamasi yang sama (respon dari suatu organisme terhadap benda asing)” Demikian dikatakan oleh Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), Andriana Tjitra dalam simposium medical update in ear, nose and throat (ent) di hall direksi belum lama ini.
Penyakit ra, kata Andriana, diklasifikasikan dalam berbagai hal. Dari yang sampai ringan, sedang sampai berat. Dikatakan ringan bila tidak sampai mengganggu tidur, aktivitas harian, olahraga dan sekolah. “Intinya tidak ada gejala yang mengganggu” ujarnya.
Sebaliknya, gejala sedang sampai berat dialami jika penderita alami gangguan tidur, aktivitas harian sekolah atau aktivitas lain.
Apa pencetusnya ? Ada beberapa hal yang menyebabkan ra antara lain : bulu binatang, obat-obatan, jenis makanan seperti kerang-kerangan, serbuk sari dsb” lanjutnya.
Sedangkan gejala ra, seperti yang dikatakan Andriana meliputi gangguan kesehatan pada organ THT seperti sering bersin, pilek, batuk , hidung terseumbat dsb.
Tentu saja cara yang paling efektif untuk atasi ra adalah menghindari benda asing yang menyebabkan alergi.