Tetap survive dalam kompetisi antar fasilitas kesehatan
Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang ditandai dengan terciptanya pasar bebas menjadikan kompetisi antar fasilitas kesehatan semakin ketat. Hal itu dikarenakan semakin tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Rumah Sakit (RS) sebagai salah satu fasilitas kesehatan mau tidak mau harus berupaya tetap survive di tengah kondisi tersebut.
Menanggapi kondisi tersebut, CEO Alomet and Friends , Mathiyas Thaib dalam acara Workshop Leadership For LEAN Hospital di hall Direksi RSI Sultan Agung belum lama ini, mengatakan, kunci untuk memenangkan kompetisi adalah meningkatkan kualitas nilai pada pelayanan. Sebab, pasien akan memilih RS yang bermutu, tidak terlalu mahal dan manajemen waktu pelayanan yang baik.
Sebagaimana diketahui, Alomet and Friends dikenal sebagai konsultanmanajemen strategi nasional pada beberapa perusahaan – perusahaan nasional dan multinasional.
“Mutu Rumah Sakit itu setidaknya dapat dilihat dari kenyamanan di sekitar lingkungan RS, kecepatan dan kehandalan pemeriksaan penyakit sampai dengan pengobatan. Mereka (pasien, red) juga melihat keramahan petugas paramedis sebagai salah satu faktor unggulan sebuah RS. “ jelas Pria yang dikenal konsultan manajemen di beberapa BUMN.
Upaya lain yang perlu dilakukan RS untuk bersaing di era MEA adalah melakukan perubahan seluruh orientasi menuju nilai-nilai baru untuk keberlanjutan usaha jangka panjang karena adanya dinamika industri yang diakibatkan oleh perubahan tekhnologi dan perilaku sosial.
“Perlu juga keberanian Rumah Sakit untuk mencoba model proses bisnis dari sektor industry yang berbeda atau merancang proses yang sama sekali baru” lanjutnya.
Pemimpin yang melayani
Yang menarik, Mathias juga mengkritik gaya kepemimpinan yang menjadi penghambat kesuksesan sebuah organisasi. Menurutnya, agar institusi siap bersaing di era globalisasi, perlu merubah gaya kepemimpinan dari transaksional ke transformasional. “Saat ini yang dibutuhkan adalah model pemimpin yang mampu memotivasi dan membuat bawahannya berkonstribusi secara efektif agar institusinya menjad sukses.” Lanjutnya.
Ciri lainnya, seperti yang diutarakan Mathiyas adalah pemimpin yang mampu memanusiakan karyawannya sehingga mereka tumbuh harga dirinya.