RSI Sultan Agung - Islamic Teaching Hospital

  • Home
  • RSI Sultan Agung Semarang
  • RSI Sultan Agung Banjarbaru
  • Hospital TV
  • KEPK
  • Home
  • Blog
  • Uncategorized
  • Mari deteksi dini tuli pada anak kita
0
Minggu, 07 Mei 2017 / Published in Uncategorized

Mari deteksi dini tuli pada anak kita

Di Asia Tenggara setiap tahunnya terdapat 38 ribu anak yang lahir dengan tuli. Tuli yang terjadi kadang berupa tuli kongenital (sebagian) bahkan tuli total. Jumlah tuli kongenital di Indonesia juga lumayan banyak. “Ada sekitar 214 ribu perjumlah penduduk yang mencapai 200 juta. Dikhawatirkan akan terus bertambah setiap tahunnya mengingat semakin banyaknya angka kelahiran”.

Demikian setidaknya warning dari dr Renny Swasti Wijayanti, Sp.THT-KL dalam symposium symposium medical update in Ear, Nose Throat (ENT) di Hall Direksi RSI Sultan Agung belum lama ini.

Agar para orang tua bisa meminimalkan dampak dari tuli kongenital ini, tidak ada kata lain selain melakukan deteksi dini yang bisa dilakukan oleh orang awam.

“Orang tua dapat memperkirakan adanya gangguan pendengaran pada bayi dan anak bila pada usia tertentu belum bisa merespon yang diharapkan. Semisal di usia 12 bulan, belum dapat mengoceh (babbling) atau meniru bunyi, di usia 18 bulan belum bisa menyebutkan 1 kata yang mempunyai arti dan pada 24 bulan belum bisa merangkai kata maka patut curiga sang buah hatinya alami ketulian” paparnya.

Bila alami indikasi seperti hal itu, dr Renny menganjurkan untuk segera melakukan cross check kepada dokter spesialis THT yang nantinya akan melakukan serangkaian pemeriksaan dini untuk deteksi ketulian.

Sebagaimana yang dikatakan dr Renny, beberapa pemeriksaan untuk mendeteksi dini antara lain Oto Acoustic Emission (OAE) ; Timpanometri ; Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA) ; Audiometri bermain (play audiometry) dan Behavioral Observation Audiometry (BOA).

Dari serangkaian deteksi dini itu, OAE adalah pemeriksaan yang bisa menilai fungsi koklea secara objektif dan sensivitasnya bisa mendekati 100 persen. Bahkan, tidak perlu menunggu sampai satu atau dua tahun, bayi yang baru berusia 2 hari pun bisa dilakukan deteksi dengan OAE ini” pungkasnya. 

  • Tweet

What you can read next

Sudah benarkah kita menggosok gigi ?
Ketahui beberapa penyebab munculnya batu ginjal
RSI Sultan Agung raih predikat RS halal terbaik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Kembangkan Layanan Medis, RSI-SA Semarang Siapkan Laboratorium Khusus Scretome

    ...
  • Tingkatkan Minat Santri untuk Menulis, Ketua Baznas RI dan Dirut RSI-SA Semarang Kunjungi Pesantren Asshodiqiyah

    ...
  • Dukung Literasi Santri, Dirut RSI-SA Semarang Hadir dalam Gerakan Santri Menulis di Masjid Raya Baiturrahman

    Dukung Literasi Santri, Dirut RSI-SA Semarang H...
  • Jalani Visitasi Lembaga Diklat oleh Kemenkes, RSI-SA Semarang Optimis Raih Akreditasi A

    Jalani Visitasi Lembaga Diklat oleh Kemenkes, R...
  • Peringati Nuzulul Quran, RSI-SA Semarang Gandeng Biofarma Gelar Pengajian dan CSR Vaksinasi Influenza

    Dalam rangka memperingati Nuzulul Quran, RSI Su...

Alamat

Jl. Raya Kaligawe KM 4 Semarang 50112 Jawa Tengah, Indonesia Telp. +6224 6580019 Fax. +6224 658 1928 Hotline Service +62821 1155 2424 IGD : +6224 6593452

UNIT RUMAH SAKIT

  • RSI Sultan Agung Semarang
  • RSI Sultan Agung Banjarbaru

SOCIAL MEDIA

Ikuti Rumah Sakit Sultan Agung Dalam

© 2021 RSI SULTAN AGUNG. All rights reserved.
TOP