Ketika mendapati luka, diperlukan sebuah serangkaian tahapan penanganan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir perdarahan sekaligus mempertahankan vitalitas jaringan. Harapan inilah yang diungkapkan instruktur dari RSI Sultan Agung, dr. Bambang Sugeng, Sp.B saat memberikan materi konsep penyembuhan luka dalam workshop modern woundcare personel Biddokkes dan Urkes (Bidang Kedokteran dan Kesehatan) jajaran Polda Jawa Tengah TA 2017 di hotel Gets, belum lama ini.
Definisi luka, menurut Bambang merupakan terputusnya kontinuitas jaringan akibat trauma. Ada beberapa macam luka, sayat, robek, tusuk, tembak, gigit dan bakar. “Dari workshop ini para dokter yang berdinas di Polda Jawa Tengah mampu melakukan penanganan luka yang tepat.” ujarnya di sela-sela pelatihan.
Dengan penanganan luka yang tepat, lanjut dr Bambang Sugeng, Sp.B mampu dapat mempertahankan vitalitas jaringan, merangsang penyembuha luka dan meminimalisir pembentukan jaringan parut.
“Yang harus pertama kali dilakukan adalah membersihkan luka dari benda asing dan mati. Kemudian baru dipertimbangkan apakah dijahit atau dibiarkan terbuka” lanjutnya.
Pemateri lain, dr Vito Mahendra E.S, MSi, Med, Sp.B memaparkan tips ketika menjumpai luka. “Bila berongga, isi. Bila basah, serap. Bila kering, lembabkan. Bila ‘kotor’, bersihkan dan Bila ‘Mati’, buang.
Tidak hanya sesi di dalam kelas, peserta Biddokkes juga melakukan praktek cara menjahit dan penutupan luka.