Selama ini yang kita tahu, penyakit jantung ya karena kolesetrol atau umum diketahui PJK (Penyakit Jantung Koleseterol). Diluar penyakit tersebut, rasanya masyarakat belum terlalu familiar dengan kardiomegali atau pembengkakan jantung. Ya, kardiomegali adalah penyakit dengan mebesarnya rongga jantung lebih besar dari ukuran jantung normal. Yakni lebih besar dari 55 persen rongga dada.
“Pada jantung memiliki 4 ruangan. Namun pada umumnya, kardiomegali diakibatkan oleh pembesaran bilik jantung kiri. Pembesaran tersebut meliputi otot-ototnya atau rongganya yang membesar” ujar Indah Setiani , AMK dalam siaran Promosi Kesehatan RSI Sultan Agung beberapa waktu lalu.
Penjab ruangan Baitul Firdaus ini melanjutkan, penyebab kardiomegali antara lain hipertensi atau tekanan darah tinggi, PJK, gangguan kerusakan otot jantung yang disebabkan diabetes dan penyakit pada katup jantung. “Di jantung ada 4 katup yang mengatur keluar masuknya darah. Nah, apabila salah satu atau lebih katup mengalami penyempitan atau bocor akan mengakibatkan jantung perlu kerja keras untuk menutupi kebocoran” tutur Indah.
Disamping itu, Indah mengatakan, orang yang jarang berolahraga juga bisa mengakibatkan pembengkakan pada jantung.
Pertanyaannya, bagaimana kita mengenali gejala kardiomegali ? “Sebenarnya tergantung dari derajat keparahannya. Ada orang yang merasakan sering ngglier (jawa, red) atau pusing dan sensasi mau jatuh, sesak nafas, pada bagian tungkai dan pergelangan kaki membengkak. Kalau sudah mengalami gejala diatas, bisa jadi pertanda jantungnya alami pembengkakan” tegasnya.
Bila sudah terjadi kardiomegali, Indah menyarankan penderita untuk membatasi aktifitas yang bisa melelahkan jantung. “Jangan bekerja atau olahraga terlalu lelah dan batasi makanan mengandung karbohidrat. Segera konsultasikan kepada dokter agar diberikan obat untuk menguatkan jantung dan mengurangi jumlah cairan di dalam tubuh” saran Indah.
Meski terlihat menyeramkan, kardiomegali, kata Indah sebenarnya bisa dihindari dengan berhenti merokok, menurunkan berat badan berlebih, membatasi jumlah garam dan hindari alcohol atau kafein.