Maraknya gadget yang beredar seperti smartphone, Iphone, tablet, Ipad, laptop dan komputer yang sudah menjadi trend di masyarakat, membuat anak-anak ikut menggunakan. Apalagi dengan beredar game online yang membuat anak-anak ketagihan menggunakan gadget. Terlalu lama di depan gadget membuat mata lelah dan penglihatan kabur. Sehingga sekarang banyak anak-anak yang memakai kacamata akibat gadget. Penelitian diBerkeley School of Optometry menyebutkan bahwa 20-30% anak-anak pengguna komputer membutuhkan kacamata. Terjadi kenaikan jumlah pasien myopia pada karyawan dari 12,1% menjadi 20,4% sejak tahun 1995 di Taiwan.
Selain kacamata, myopia bisa diobati dengan lensa kontak dan bedah refraktif seperti LASIK. Keuntungan menggunakan lensa kontak antara lain tidak perlu menggunakan kacamata yang berat, dan secara kosmetik tampak lebihfashionable. Lensa kontak yang berwarna-warni membuat penggunanya tampak lebih menarik sehingga orang-orang banyak beli lensa kontak secara online atau di toko-toko biasa. Sering terjadi lensa kontak yang dijual melalui online atau toko tersebut tidak sesuai standar kesehatan mata. Diameter lensa kontak yang terlalu kecil dibandingkan dengan diameter kornea, dapat menyababkan kornea bengkak dan keruh. Hal ini menyebabkan penglihatan buram. Proses produksi lensa kontak yang tidak baik, dapat menyebabkan lensa kontak tercemar bakteri atau jamur, sehingga menyebabkan mata terinfeksi bakteri atau jamur yang berbahaya. Infeksi pada mata ini bila berat kondisinya dapat menyebabkan kebutaan.
Maraknya lensa kontak warna-warni yang belakangan ini banyak ditemukan di optik ataupun yang banyak di jual di toko online mendapat perhatian serius dari Dokter Spesialis Mata Sultan Agung Eye Center, Nika Bellarinatasari. “Saat praktek, setidaknya saya menemui 5 orang yang mengalami infeksi berujung kebutaan gara-gara memakai lensa kontak” ujar dr. Nika Bellarinatasari, Sp.M dihadapan puluhan siswa SMP Sultan Agung saat bertandang ke RSI Sultan Agung beberapa waktu lalu.
Bahaya lensa kontak
Dijelaskan oleh dr Nika, kurangnya kebersihan tangan dan tempat penyimpanan lensa kontak juga menjadi pemicu terjadinya infeksi pada mata. Sebelum memakai lensa kontak, tangan harus bersih. Setiap minggu sebaiknya tempat penyimpanan lensa kontak harus dibersihkan dengan menggunakan alat tertentu. Pemakaian lensa kontak yang tidak benar seperti terlalu lama dan dipakai selama tidur malam dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.
“Layaknya manusia, mata kita juga perlu udara segar untuk “bernapas”. Nah, bila mata selalu tertutupi lensa kontak dalam waktu yang lama, dikhawatirkan permukaan mata yang tertutup lensa kontak yaitu kornea hipoksia (kekurangan oksigen) dan tidak sehat, hal ini memudahkan terjadinya infeksi” tegasnya.
Untuk mengatasi ketergantungan pemakaian lensa kontak, dr Nika menawarkan alternatif LASIK. “LASIK adalah metode terkini dengan menggunakan sinar Laser untuk memperbaiki kelainan refraksi pada mata seperti minus, plus atau silinder. LASIK ini tergolong aman dan tidak membutuhkan waktu lama untuk recovery.” papar dr Nika.
Sementara itu, dalam kunjungan di RSI Sultan Agung, puluhan siswa SMP Sultan Agung 1 menyempatkan melihat secara dekat fasilitas kesehatan seperti di Sultan Agung Eye Center, LASIK Center, Cardiac Center dan ruang VVIP.