
Semarang, rsisultanagung.co.id – Bertempat di salah satu rumah warga, Instalasi PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) RSI Sultan Agung Semarang menggelar edukasi kesehatan kepada para lansia yang ada di sekolah lansia Asy Syifa.
Edukasi kesehatan dengan tema “Lansia Sehat Lansia Bugar” ini dihadiri oleh ibu-ibu lansia yang beralamat di sekitar komplek perumahan Plamongan Indah, Kota Semarang.
Kedatangan tim PKRS RSI Sultan Agung Semarang disambut hangat dan antusias oleh para lansia. Mereka berpesan bahwa selama sekolah mereka tidak ingin disebut lansia dan ingin disebut senior supaya terlihat lebih muda.
dr. Githae Dwi Desiani mengawali penyampaian materi edukasi kesehatan dengan memperlihatkan gambaran perbedaan kondisi lansia melalui foto ilustrasi.
Baca juga: Berkunjung ke RSI Sultan Agung Semarang, Buya Yahya Beri Pesan Menyentuh untuk Pegawai Rumah Sakit
Terdapat lansia yang memiliki tubuh sehat dan bugar, namun juga ada lansia yang tengah sakit-sakitan.
“Ibu-ibu yang ada di sini Alhamdulillah harusnya besyukur dengan adanya perkumpulan seperti ini bisa saling curhat, bercerita, dan saling menyemangati,” ucap dr. Githae pada hari Sabtu (3/12/2022).
Dokter yang aktif menjadi pembawa acara di program ASI (Aku Sayang Ibu) Hospital TV Sultan Agung ini menjelaskan pengertian lansia. Dimana berdasarkan PP No. 88 Tahun 2021, yang dimaksud lansia adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
Terdapat berbagai macam perubahan tubuh yang terjadi pada lansia, seperti kekuatan tubuh yang menurun seperti mudah lelah, kulit keriput, gigi goyang bahkan air liur berkurang.
“Saat usia muda mungkin bisa kuat lari sepuluh kilo, sekarang satu kilo harus agak pelan-pelan,” terangnya.
dr. Githae selanjutnya menjelaskan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk memasuki masa pra lansia atau lansia.
Selain memperbanyak rasa syukur, persiapan lain untuk memasuki masa lansia juga dapat berupa meningkatkan kesabaran, berpikir positif, serta meningkatkan rasa percaya diri dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan.
“Kalau misal ada tetangga lain yang belum mengikuti komunitas ini ajak saja, biar sama-sama bisa meningkatkan rasa positifnya,” kata dr. Githae.
Lebih lanjut, ada banyak keluhan lansia yang harus di perhatikan. Salah satunya adalah keluhan mengenai mudah jatuh dan patah tulang.
Alasan lansia harus tetap di jaga supaya tidak jatuh karena mereka memiliki resiko patah tulang yang tinggi.
dr. Githae berikutnya memberikan tips cara tetap sehat dan bugar di saat lansia. Tips pertama adalah dengan mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa.
Kemudian lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur minimal satu kali dalam satu tahun supaya dapat mendeteksi secara dini resiko mengidap penyakit kronis.
Tidak hanya itu saja, lansia juga harus mengatur asupan gizi atau diet yang seimbang. Lansia dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein, buah-buahan dan sayuran.
Selain ketiga tips tersebut, banyak tips lain yang dibagikan dr. Githae kepada para senior yang ada di sekolah lansia Asy Syifa.
Setelah selesai memberikan materi edukasi kesehatan, ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh para lansia.
Salah seorang lansia bernama Naning bertanya bagaimana kalau lansia mengkonsumsi daging olahan seperti nugget dan sosis.
dr. Githae lantas menjawab bahwa makanan tersebut memiliki bahan pengawet yang harus dikurangi atau dihindari.
“Atau kalau harus dimasak lagi bu, kadang kalau ada tulisan siap makan jangan percaya begitu saja bu. Jadi harus kita cuci lagi dengan air mengalir kemudian kita masak lagi sampai matang,” jawabnya.
Berikutnya ada Mus Hamdani yang mengeluhkan pundaknya sering merasa kencang saat bangun tidur.
dr. Githae mengatakan kondisi tersebut memiliki banyak faktor penyebab, salah satu sebabnya adalah timbulnya kekakuan di otot.
“Kalau bangun jangan langsung berdiri atau beraktifitas, tapi pelan-pelan lemaskan badan ke kiri dan ke kanan baru duduk terlebih dahulu,” jawab dr. Githae.
Melakukan peregangan tubuh saat bangun tidur selain untuk mencegah terjadinya kekakuan di otot juga dapat mengurangi resiko penyakit vertigo.