Semarang, rsisultanagung.co.id – Tingginya intensitas turunnya hujan sejak hari Selasa, 12 Maret 2024 membuat sebagian wilayah di Kota Semarang terendam banjir pada hari Kamis, 14 Maret 2024.
Salah satu daerah yang terdampak banjir berada di daerah Jalan Raya Kaligawe yang mengakibatkan lalu lintas kendaraan lumpuh total.
Tingginya volume air yang berada di depan RSI Sultan Agung Semarang juga membuat Poliklinik rawat jalan ditutup sementara selama tiga hari, terhitung sejak hari Kamis karena terkendala akses jalan. Pelayanan Poliklinik baru kembali beroperasi kembali pada hari Senin, 18 Maret 2024.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S. Sos., M.M kemudian melakukan kunjungan ke RSI Sultan Agung Semarang pada hari Selasa, 19 Maret 2024. Kunjungan diawali dengan pembagian bantuan sembako kepada penunggu pasien di RSISA Semarang.
Pada kesempatan tersebut. Direktur Utama RSISA Semarang, Prof. Dr. dr. Agung Putra, M.Si., Med menyampaikan pihak rumah sakit telah melakukan berbagai upaya mitigasi dan evakuasi penanggulangan bencana banjir.
Prof. Agung mengatakan dari lima gedung, tiga gedung terdampak banjir dengan kedalam 1 meter hingga 1,2 meter.
“Sehingga akses keluar masuk tenaga kesehatan, dokter, pasien sangat susah,” terang Prof. Agung.
Akibat banjir yang masuk di ruang Instalasi Gizi, RSISA kemudian membuat dapur umum yang berada di halaman belakang RS.
“Jadi artinya pelayanan para pasien dan karyawan tetap kita layanani untuk konsumsi buka dan sahur, bahkan penunggu pasien yang tidak bisa keluar kita bantu,” ungkapnya.
Terdapat 500 porsi makanan yang disediakan dalam satu hari oleh manajemen RSISA Semarang. Selain itu, menejemen RSISA Semarang telah melakukan evakuasi dokumen dan alat medis, yang semula berada di lantai satu kemudian dipindahkan ke lantai dua.
Sedangkan untuk bantuan armada antar jemput pasien, penunggu pasien dan karyawan, pihak menejemen telah bekerjasama dengan TNI. Terdapat dua titik kumpul antar jemput, yaitu di pertigaan lampu merah Genuk dan Masjid Jumadil Qubro.
Prof. Agung berharap dapat bekerjasama dengan BPBD sebagai partner penanggulangan bencana bersama lazis dalam memberikan bantuan kesehatan.
Prof. Agung menyampaikan bahwa RSISA Semarang memiliki pasukan dokter yang bergitu banyak dari alumni Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) untuk memberikan bantuan tenaga medis kepada BNPB apabila terjadi bencana.
“Begitu pula sebaliknya, kita juga berharap ketika terjadi bencana dan membutuhkan armada besar untuk evakuasi, kita butuh dukungan dari jendral,” kata Prof. Agung kepada Letjen Suharyanto.
Terdapat berbagai upaya yang dilakukan RSISA Semarang untuk mengendalikan bencana banjir, diantaranya berupa perbaikan saluran air, perbaikan pagar yang roboh, peninggian talut, pengendalian pompa dan pengerukan danau.
Menanggapi hal tersebut, Letjen Suharyanto memberikan apresiasi atas upaya mitigasi dan evakuasi bencana banjir yang telah dilakukan menejemen RSISA Semarang.
Selanjutnya Letjen Suharyanto menyarankan ketika tahun depan terjadi bencana banjir kembali di RSISA Semarang jangan sampai kekurangan armada evakuasi.
“dibuat MOU saja pak bergas, untuk sultan agung kalau ada apa-apa untuk evakuasi. Kalau kemarin dibantunya oleh TNI, jadi setiap ada banjir kodim mengerahkan armadanya kesini, operasionalnya kita tanggap darurat bisa dipindahkan ke BNPB,” kata Letjen Suharyanto kepada Ketua BNPB Jateng, Bergas C Penanggungan.
Mengenai kebutuhan pompa air, Letjen Suharyanto menyarankan agar akan adanya bantuan pompa dari BNPB Jateng.
“Coba nanti dilihat ya, kalau memang nanti bisa ya nggak ada masalah karena ini kan koordinasi dengan Kota dan Provinsi, rumah sakit kan sangat vital sehingga kalau ada kejadian tanggap darurat serupa tidak terjadi lagi, kasihan,” katanya.
Lebih lanjut, Letjen Suharyanto berharap adanya evaluasi dari pemerintah daerah dalam mengatasi masalah banjir sehingga di tahun 2025 ketika musim hujan turun tidak terjadi banjir seperti tahun ini.
“Intinya kami dari BNPB siap membantu, baik untuk peralatan, program rehabilitasi rekontruksinya, termasuk MOUnya dengan kodim nanti,” imbuhnya.