Penderita asma kronik yang seringkali alami gejala yang menyiksa seperti serangan batuk, sesak napas dan sulit tidur. Bagi para penderita asma, sudah akrab dengan pereda sesak yang disebut inhaler. Inhaler merupakan obat dalam bentuk aerosol yang dihirup lewat mulut.
Dibandingkan dengan obat minum, Inhaler adalah obat yang cepat meredakan sesak karena langsung bekerja pada bronkus atau saluran nafas yang tersumbat. Disamping itu, efek samping bisa diminimalisir karena hanya bekerja di seputar saluran pernapasan.
Hanya saja, penggunaan inhaler yang kurang tepat membuat efek melegakan pernapasan menjadi kurang optimal.
Kesalahan yang dimaksud adalah ketika dimasukkan ke dalam mulut, tidak menempatkan diatas lidah serta bibir tidak menutup rapat. Padahal seharusnya pegang inhaler di depan mulut dengan kepala agak menengadah. Tempatkan inhaler di dalam mulut tepatnya diatas lidah dan tutup inhaler dengan bibir . Mulailah menarik nafas perlahan dan tekan inhaler satu kali bersamaan dengan menarik nafas perlahan sedalam-dalamnya. Jika dokter menyarankan penggunaan lebih dari satu kali, tunggulah 1 menit sebelum kembali mengocok inhaler. Setelah selelsai berkumurlah dengan air hangat dan cuci.
Penting juga, untuk memperhatikan pedoman penyimpanan inhaler. Misalnya simpan dalam tempat yang sejuhl, kering. Jika ingin mengubah obat, konsultasikanlah dengan dokter.