Banyak masyarakat yang memahami pelayanan kesehatan yang terdapat di sebuah rumah sakit hanya berkutat pada obat-obatan dan pelayanan dokter. Namun, beberapa waktu belakangan ini, telah ditemukannya metode pengobatan yang berbasis pengobatan doa, eksplorasi psikologis dalam upaya mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
Metode tersebut dinamakan Spiritual Emotional Freedom Technique atau dikenal dengan akronim SEFT.
“SEFT adalah metode energi terapi spiritual dengan tekhnik stimulasi titik akupunktur di sepanjang jalur energi meridian untuk menetralisir gangguan sistem tubuh” jelas Manajer Litbang RSI Sultan Agung, DR Rita Kartikasari, SKM, M.Kes di gedung ITH belum lama ini. Rita lantas memaparkan hasil penelitiannya yang berkaitan dengan SEFT. Yang intinya adalah ada penurunan skala nyeri pada pasien ketika metode pengobatannya dikombinasikan dengan tekhnik SEFT.
“Hasil ini seakan memperkuat penelitian yang berjudul Cancer Pain Treatment yang dilakukan oleh Craig pada tahun 2004. Kala itu Craig melakukan Emotional Freedom Technique pada pasien kanker payudara. Nah, setelah dalam waktu 4 bulan tidak mengalami kekambuhan rasa nyeri kanker payudara tersebut” lanjutnya.
Mengapa tekhnik SEFT efektif dalam upaya menurunkan rasa nyeri ? Tehnik SEFT memicu endorphin yang merupakan substansi atau neurotransmiter menyerupai morfin yang dihasilkan tubuh secara alami. ”Jadi pemijatan bagian tubuh disekitar cedera dapat menghilangkan nyeri. Selain pijatan, pemakaian stimulasi syaraf dengan listrik transkutis atau pemijatan untuk menghilangkan nyeri adalah salah satu contoh aplikasi klinis teori ini.