Kebiasaaan cuci tangan nampaknya kini mulai ditinggalkan. Kita terkadang menganggap sepele cuci tangan. “Buat apa sih cuci tangan ? ; Apa ya penting ? Kan kita makan pakai sendok” dan dsb. Ya, betul, ungkapan seperti itulah yang terkadang muncul dalam benak kita. Tapi tahukah kita, kebiasaan cuci tangan ini berdampak besar bagi kehidupan kita ?
Dilansir dari beberapa situs berita, di tahun 2005, berdasarkan hasil riset WHO, cuci tangan dapat menurunkan kasus diare hingga 45 persen.
Sayangnya, di masyarakat, cuci tangan belum terkampanyekan dengan baik. Maka dari itu, perlu adanya kampanye global yang massive dari siapa saja termasuk intitusi kesehatan dalam hal ini rumah sakit. RSI Sultan Agung pun sebagai salah satu intitusi kesehatan berkewajiban mengampanyekan gerakan cuci tangan setidaknya dimulai dari lingkungan rumah sakit.
Ya, belum lama ini, RSI Sultan Agung melalui duta kampanye cuci tangan mengajak pasien dan pengunjung untuk membiasakan kebiasaan tersebut di depan ruang tunggu apotek, klinik eksekutif pelayanan terpadu dan bangsal perawatan.
“Cuci tangan merupakan hal ringan namun seringkali dilupakan oleh masyarakat. Kebanyakan dari mereka tidak peduli bahwa cuci tangan merupakan sesuatu hal yang wajib dilaksanakan sebelum ataupun sesudah melakukan kegiatan” ujar Budi Pertiwi, salah seorang panitia