Ritual ibadah haji sudah dimulai yang ditandai dengan kedatangan ribuan jamaah di Madinah. Dari beberapa informasi, di sana, jamaah haji disambut dengan suhu 44 derajat celcius. Tentunya bagi jamaah asal Indonesia, suhu tersebut termasuk ekstrem. Dibutuhkan fisik yang bugar ketika berada di tanah suci agar semua ritual ibadah bisa dilaksanakan dengan sempurna.
Menurut Dokter Spesialis Mikrobilogi Klinik RSI Sultan Agung, Masyfiah, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh jamaah haji ketika berada di tanah suci. Pertama, menjaga higienitas diri sendiri salah satunya dengan membiasakan cuci tangan. Menurut Masyfiah, Makanan dan asupan nutrisi juga harus dijaga supaya stamina tubuh tidak drop.
“Karena sumber dari sistem imun itu dari nutrisi makanan. Imun yang bagus akan melawan virus yang bisa jadi sudah terinfeksi dalam tubuh kita” katanya. Mengenai makanan, Masyfiah menganjurkan untuk cermat memilih makanan yang dimasak dengan sempurna. Misalnya daging matang atau susu yang sudah disterilkan.
Bisa juga selama di tanah suci, jamaah menggunakan masker untuk proteksi diri dari virus dan menerapkan etika batuk , yaitu ketika bersin atau batuk ditutup dengan tisu.
Nah, bagi jamaah haji yang saat ini masih berada di Indonesia dan menunggu giliran diberangkatkan, Masyfiah menyarankan untuk merutinkan olahraga seperti jalan kaki dsb. Mengingat di sana, banyak rangkaian ibadah yang memerlukan ketahanan fisik.
Bagaimana bila terjadi gangguan kesehatan selama menjalankan ibadah haji misalnya demam, batuk, pneumoni, radang paru-paru ? “Untuk pertolongan pertama, pasien harus segera lapor ke tenaga medis terdekat untuk mendapatkan penanganan langsung. Usahakan untuk tetap tenang karena ketika dalam kondisi panik, sulit akan berpikir sehat” lanjutnya.