Mana yang lebih berkhasiat, obat herbal ataukah kimiawi ? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan letterlijk karena baik obat herbal dan kimia memiliki kelebihan sekaligus kelemahan. Misalnya pada kasus perdarahan, reaksi obat tradisional lambat. Pada kasus darurat seperti itu, obat kimia lebih baik digunakan. Karena reaksinya yang lebih cepat dalam mengatasi gejala dan meredam rasa sakit.
“Jadi bergantung pada situasi dan kondisi seseorang” ujar Naimatul Masturoh, mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Semarang (STIFAR) yang memberikan edukasi dalam acara PKRS RSI Sultan Agung beberapa waktu lalu.
Terkait obat herbal-obat tradisional, Naimatul mengatakan, dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk merasakan efek obat herbal dibandingkan obat kimia. Meskipun demikian, keunggulan obat tradisional adalah efek sampingnya yang relatif lebih kecil bahkan ada yang tidak memiliki efek samping sama sekali jika digunakan secara tepat.
Salah satu contohnya adalah tanaman Meniran (Phyllanthus urinaria) yang memiliki efek seperti antibiotik. “Ia tidak langsung membunuh kuman, namun mengaktifkan kelenjar di dalam tubuh yang menghasilkan sel-T sebagai pembunuh alami kuman” lanjut Naimatul.
Obat herbal juga relatif lebih aman dibanding obat kimia. Dikarenakan sifat bahan obat tradisional yang alami sehingga dapat dicerna oleh tubuh.
“Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk menggunakan obat tradisional, ada baiknya Anda mengenal bentuk-bentuk sajian obat tradisional yang ada” pungkasnya