Sinergitas syariah dalam pengelolaan layanan kesehatan terus diminati oleh manajemen rumah sakit (rs). Dua rs yang bersiap mengkombinasikan sinergitas itu adalah RS Muhammadiyah Lamongan dan RSIY PDHI ( Persaudaraan Djama’ah Haji Indonesia). Keseriusan itu ditunjukkan dengan melakukan sharing pengalaman atau pembelajaran (lesson learn) di RSI Sultan Agung belum lama ini.
Sebelum melangkah lebih jauh, Dirut RSI Sultan Agung, dr. H. Masyhudi AM, M.Kes meminta 2 rs ini untuk meluruskan komitmen tentang layanan syariah. “Layanan syariah dalam sebuah RS harus diniatkan sebagai transformasi dakwah Islam. Tujuan utamanya adalah Izzul Islam Wal Muslimin” ujarnya.
Semakin meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berbasis Syariah, kata Masyhudi akan menjadi daya tarik masyarakat untuk memilih RS Islam sebagai pilihan utama.
Direktur, dr. Widodo Wirawan, M.P.H mengatakan tujuan lesson learn supaya RSIY PDHI yang dipimpinnya memiliki bekal menjelang akreditasi RS Syariah dalam waktu dekat ini.
“Melihat pelaksanaan layanan syariah di RSI Sultan Agung membuat kami punya persiapan lebih baik sebelum dinilai oleh DSN MUI” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan Yudi Muhromin , N.S, M.Kes dari Majelis PKU Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang menaungi RS Muhammadiyah Lamongan. “Setelah kunjungan ke RSI Sultan Agung, kita akan menyiapkan strategi, sarana dan prasarana untuk mendukung konsep syariah di tempat kami” ujarnya.
Beberapa hal yang menarik perhatian 2 rs ini adalah penerapan budaya Islam bagi pasien. Seperti anjuran penggunaan hijab bagi pasien perempuan ketika didatangani dokter laki-laki, perawat yang memfasilitasi ibadah pasien dsb. Bagi karyawan, RSI Sultan Agung mencanangkan tahsin Al Quran, hafalan, shalat berjamaah, qiyamul lail, zakat, dll.