
Semarang, rsisultanagung.co.id – Mengingat kondisi jalan Kaligawe Raya Semarang sering terjadi bencana banjir, Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang, dr. Agus Ujianto, M.Si, Med, Sp. B mengambil langkah proaktif dalam penanggulangan bencana dengan membentuk Gugus Tugas SADEWA (Sultan Agung Disaster, Emergency and Wary Agile).
Tim Sadewa ini nantinya akan bertugas dalam penanggulangan bencana, salah satunya bencana banjir yang sering dialami. Tidak hanya itu, Tim Sadewa juga akan menjadi organisasi pusat penelitian dan pelatihan penanggulangan bencana di Kota Semarang.
Dihadapan para wartawan pada hari Selasa, 11 Februari 2025. dr. Uji menyampaikan alasan dibentuknya Tim Sadewa karena di lingkungan RSI Sultan Agung Semarang sering terjadi banjir dan menyaksikan kekompakan yang luar biasa dari anggota BPBD, TNI, Polri, Lazis-SA dan masyarakat sekitar untuk membantu akomodasi pasien, tenaga kesehatan serta pegawai RS yang bertugas saat banjir.
“Apalagi RSI Sultan Agung Semarang dianggap sebagai emas di tengah rob, akhirnya melihat kekompakan yang luar biasa selama bertahun-tahun kita buat tim khusus disaster,” katanya.
Sejalan dengan misinya untuk membuat RSI Sultan Agung Semarang menjadi Global Teaching Hospital. dr. Uji berharap Tim Sadewa dapat menjadi organisasi penanggulangan bencana yang memperhatikan pelayanan kesehatan di tengah kondisi bencana banjir.
“Sadewa ini akan menjadi leading di mana concern kesehatan RSI Sultan Agung Semarang adalah salah satunya membuat legacy tata laksana terhadap disaster air,” ungkapnya.
Ketua Tim Sadewa, dr. Cahyoadji Wicaksono mengungkapkan apa saja upaya yang dilakukan Tim Sadewa saat mitigasi bencana banjir beberapa hari lalu, diantaranya dengan membentuk petugas jaga harian untuk memonitoring ketinggian air di area RS dan menentukan titik mana saja yang bisa dilalui kendaraan umum dan pribadi.
Selain itu, Tim Sadewa berkoordinasi dengan pihak eksternal seperti anggota TNI, Polri, BPBD, Lazis-SA. dan masyarakat sekitar untuk akomodasi pasien, nakes serta pegawai RS.
“Kami berkoordinasi dengan pihak eksternal seperti anggota TNI, Polri, BPBD, Lazis-SA, dan masyarakat sekitar untuk bekerjasama dalam proses akomodasi pasien, nakes, serta pegawai RS,” terang dr. Cahyo.
Kedepannya, Tim Sadewa akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai penanggulangan bencana banjir. Serta bekerjasama dengan instansi terkait untuk melakukan pengkajian tentang bagaimana potensi bencana terjadi agar bisa dikendalikan dan tidak terulang kembali. “kita juga akan bekerjasama dengan Bagian Diklat dan Litbang untuk membuat beberapa kurikulum dalam menjadi gugus tugas penanggulangan bencana,” tutupnya.