Semarang, rsisultanagung.co.id – RSI Sultan Agung Semarang menggelar kegiatan gathering bersama dengan tokoh masyarakat dan alim ulama di Kota Semarang.
Acara dihadiri oleh sejumlah tamu undangan perwakilan dari Polsek Genuk, Bhabinkamtibmas, PMI, BPJS Ketenagakerjaan, Paguyuban Peduli Disabilitas, Jasa Raharja, Fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan masih banyak lagi.
Acara silaturahmi dibuka oleh dr. Said Shofwan, Sp.An., FIPP., FIPM selaku direktur utama RSI Sultan Agung Semarang.
Tak hanya dr. Said Shofwan, turut hadir juga dr. Vito Mahendra Ekasaputra, M.SI.MED.,SP.B,-KBD selaku direktur pelayanan medis serta Hj. Munadharoh, SE., MM selaku direktur umum dan keuangan.
Saat memberikan sambutan, dr. Said Shofwan mengatakan tujuan diadakannya acara tersebut adalah untuk mengenalkan lebih dekat RSI Sultan Agung Semarang kepada masyarakat.
“Rumah sakit kami itu ditopang oleh banyak pihak dalam perkembangannya,” ungkap dr. Said Shofwan pada hari Selasa (15/11/2022).
Lebih lanjut dr. Said Shofwan menceritakan bahwa dalam awal pembangunan RSI Sultan Agung dibantu oleh persatuan orang-orang katholik Indonesia yang ada di Belanda.
“Dan setelah itu ada bantuan-bantuan dari banyak pihak, seperti dari corporate. Ini adalah suatu hal yang menarik bagi perkembangan RSI Sultan Agung,” imbuhnya.
Setelah menceritakan sejarah perkembangan RSI Sultan Agung, dr. Said Shofwan menjelaskan tentang layanan unggulan, fasilitas serta SDM yang ada di RSI Sultan Agung Semarang.
Acara silaturahmi berlanjut ke sesi diskusi yang diawali dengan pertanyaan pertama dari Prof. Dr. K.H. Moh. Erfan Soebahar, M.Ag. selaku ketua MUI Kota Semarang.
Prof. Moh. Erfan Soebahar kemudian bertanya seputar layanan medical check up di RSI Sultan Agung Semarang.
Baca Juga : Open University Malaysia Adakan Studi Banding Implementasi RS Syariah di RSI Sultan Agung Semarang
“Untuk medical check up itu diadakan kapan?,” Tanya Prof. Moh. Erfan Soebahar.
“Layanan home care kami buka setiap hari, sekarang masih berada di lantai satu MCEB dan kita siapkan interior untuk pindah di lantai empat MCEB,” jawab dr. Said Shofwan.
Lebih lanjut, dr. Said Shofwan mengatakan layanan medical check up dapat melakukan pemeriksaan kesehatan yang bersifat sederhana maupun spesialistik seperti sceering jantung, gigi, dan masih banyak lagi.
Tak hanya Prof. Moh. Erfan Soebahar, ada juga pertanyaan dari dr. Sholikhatun selaku perwakilan FKTP.
dr. Sholikhatun bercerita ada beberapa kasus di kliniknya yang membutuhkan rujukan langsung ke sub spesialis di rumah sakit tipe B.
Namun ketentuan dari BPJS rujukan harus ke RS tipe C terlebih dahulu, dr. Sholikhatun kemudian bertanya apakah pihak RSI Sultan Agung Semarang dapat melakukan pendekatan ke BPJS supaya pasien dapat langsung diberikan rujukan ke RS tipe B.
Menanggapi hal tersebut, dr. Vito Mahendra Ekasaputra, M.SI.MED.,SP.B,-KBD memberikan jawaban mengenai prosedur rujukan pasien.
“Kami sudah berkomunikasi dengan BPJS, sebenarnya bisa dilakukan rujukan langsung,” jawab dr. Vito Mahendra.
Namun setelah dikaji, ada beberapa hal yang harus diperhatikan lebih lanjut. Maka dari itu perlu adanya gathering kembali dengan pihak BPJS Kesehatan.
Selain Prof. Moh. Erfan Soebahar dan dr. Sholikhatun, ada juga tokoh masyarakat lainnya yang mengajukan beberapa pertanyaan kepada direksi.
Setelah sesi diskusi, acara gathering diakhiri dengan ramah tamah di hall direksi RSI Sultan Agung Semarang.