Cerebral Palsy

Bangkit bersama sesama penyintas Cerebral Palsy RSI Sultan Agung

Anak-anak penyintas Cerebral Palsy (CP) yang selama ini menjalani terapi di RSI Sultan Agung mendapatkan media baru untuk menjalin komunikasi melalui sebuah komunitas. Lewat komunitas ini, orang tua yang anaknya divonis CP saling bersilaturahim.
Rasa kebersamaan ini bagi orang tua anak-anak penyintas CP sangat penting. Setidaknya bisa menjadi wahana untuk saling menguatkan dan memberi motivasi sesama.

CP atau lumpuh otak adalah penyakit kelainan pada gerakan dan koordinasi tubuh yang dapat disebabkan oleh perkembangan yang tidak normal pada otak saat masa kehamilan, persalinan atau neonatal.

Dirut, dr. H. Masyhudi AM, M.Kes dalam launching komunitas ini memaparkan beberapa kemudahan bagi anggota komunitas CP RSI Sultan Agung.

"Anak-anak penyintas CP akan kami fasilitasi untuk menjalani serangkaian program terapi okupasi. Tujuannya anak bisa mengembangkan kemampuan motorik yang baik, misalnya untuk memakai baju, makan, dan menulis." ujarnya.

Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik RSI Sultan Agung, Ika Rosdiana menambahkan, penyintas CP yang tergabung dalam komunitas ini akan rutin diterapi fisik. "Terapi ini berguna untuk mengembangkan keahlian berjalan, duduk dan keseimbangan. Bila perlu, akan kita fasilitasi alat tertentu yang bermanfaat sebagai alat bantu berjalan.

Dalam kesempatan yang sama manajer bimbingan pelayanan Islam, H. Samsudin Salim, S.Ag, M.Ag memotivasi kepada orang tua untuk merawat anak CP dengan keteguhan hati disertai perasaan cinta dan kasih sayang saat merawat anak. "Saat merawat ingatlah bahwa tujuan kita adalah menggapai ridho Allah bisa melalui dengan merawat anak dengan CP." ujarnya.

Hak anak selanjutnya yang perlu di penuhi oleh orang tua adalah mendapatkan pendidikan aqidah, ibadah dan akhlak."Ajarkanlah anak shalat, membaca Al Quran. tata cara bersuci, berwudhu dan kebersihan lingkungan" katanya.

TOP