Dalam keseharian sering ditemukan kejadian seseorang yang kehilangan kesadaran tiba-tiba, baik dijalan maupun di tempat kerja. Akan tetapi sering kali karena awam terhadap hal tersebut masyarakat awam bingung apa yang harus segera dilakukan. Mencegah terjadinya tenaga kerja (TK) meninggal mendadak di tempat kerja, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Demak bekerjasama dengan RSI Sultan Agung Semarang menyelenggarakan pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk para pekerja perusahaan di lingkungan APINDO Demak pada hari Sabtu (23/11).
Sebagai salah satu penyedia jasa layanan kesehatan yang telah tersertifikasi Syariah dari DSN MUI, dan juga telah terakreditasi KARS dengan predikat Paripurna, RSI Sultan Agung merasa perlu untuk memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar kepada masyarakat. Hal ini dikemukakan oleh Direktur Pendidikan dan Penunjang Medis, dr. Minidian Fasitasari, M.Sc, Sp.GK dalam sambutannya.
“Pelatihan seperti ini sangat penting mengingat keadaan gawat darurat yang mengancam nyawa bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan bisa menimpa siapa saja tanpa bisa diprediksi sebelumnya.” Ujarnya.
Dan biasanya apabila terjadi di tempat kerja, rekan kerja terdekatlah yang pertama menyadari dan menemukan kejadian tersebut. Dengan pelatihan seperti ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat awam terutama yang belum pernah mendapatkan pelatihan semacam ini.
“Jika masyarakat telah mendapatkan ilmu melalui pelatihan seperti ini, diharapkan sebelum bantuan yang lebih ahli datang seperti ambulance atau tenaga medis, masyarakat dapat memberikan pertolongan pertama kepada korban sehingga menurunkan kejadian fatal pada korban yang ditemukan disekitar kita.” Sambungnya.
Hal serupa juga dinyatakan oleh Ketua APINDO Demak, MH Ilyas, SH, MH. Menurutnya di lingkungan perusahaan sangat perlu untuk setiap karyawan memiliki ilmu minimal untuk sekedar tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan ketika ada rekan kerja yang mengalami serangan jantung mendadak atau kehilangan kesadaran.
“Karena kita tidak pernah tahu, di mana dan kapan seseorang di sekitar kita mengalami serangan jantung atau penyakit lain yang membuatnya tidak sadarkan diri. Itulah mengapa Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar (BHD) menjadi sangat penting untuk semua orang.” Terangnya.
Hadir sebagai narasumber adalah dr. Vito Mahendra ES, M.Si, Med, Sp.B yang membawakan materi mengenai kejadian-kejadian kecelakaan kerja yang sering terjadi di tempat kerja serta bagaimana cara penanganannya melalui BHD.
“Tujuan Bantuan Hidup Dasar adalah memberikan bantuan dengan cepat guna mempertahankan pasok oksigen ke otak, jantung dan alat-alat vital lainnya sambil menunggu pengobatan lanjutan.” Ujar dokter Vito.
Narasumber kedua yaitu Kepala Instalasi Cardiac Center (Poli Jantung) RSI Sultan Agung, dr. Adhitia Budy Prakoso, Sp.JP (K), FIHA yang mengupas tuntas mengenai Serangan Jantung. Mulai dari cirri-ciri nya, penyebabnya, dan bagaimana bertindak apabila menemui kejadian serangan jantung.
Setelah mendapatkan materi dari kedua narasumber, para peserta diajak oleh Tim GADAR (Gawat Darurat) RSI Sultan Agung untuk secara langsung melakukan praktek bagaimana menangani situasi kecelakaan kerja. Mulai dari bagaimana memindahkan tubuh korban, bagaimana mengenali keadaan korban yang kehilangan kesadaran, hingga bagaimana melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Di akhir kegiatan para peserta mendapatkan sertifikat Pelatihan BHD sebagai tanda bukti bahwa mereka telah mendapatkan ilmu pelatihan dan harapannya mereka yang mengikuti pelatihan dapat menjadi duta keselamatan kerja di lingkungan kerja masing-masing.