Selama ini, beberapa Rumah Sakit (RS) menganggap untuk sukses akreditasi dengan predikat lulus tingkat sebagai sesuatu yang berat, susah, repot, bingung, menghabiskan biaya besar dsb. Anggapan itu dicoba dikikis oleh RSI Sultan Agung –yang beberapa lalu ditetapkan menjadi RS lulus akreditasi tingkat paripurna dari KARS—melalui forum Lesson Learn yang beberapa waktu lalu diikuti oleh 15 RS yang tergabung dalam ARSINU (Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama) wilayah Jawa Timur.
Sebagai pembicara utama, Direktur Utama RSI Sultan Agung, dr. H. Masyhudi AM, M.Kes mengatakan, sebenarnya anggapan diatas hanyalah mitos yang tidak perlu di percaya. Akan tetapi, kalau akreditasi dipandang sebagai sarana untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien, niscaya mitos tersebut akan hilang.
Kepada ARSINU, dr Masyhudi membeberkan tiga kunci mendapatkan predikat lulus akreditasi tingkat paripurna. Pertama, pemberdayaan Sumber Daya Insani (SDI). Kedua, keberanian memantaskan RS menuju survey akreditasi dan ketiga, melakukan pentahapan persiapan akreditasi.
Dalam hal pentahapan persiapan akreditasi, dr Masyhudi mengatakan, yang perlu dilakukan adalah pembentukan tim yang mendapatkan pendampingan dari tim konsultan; pengkayaan materi akreditasi ; siap dokumen dan telusur.
“Kalau memang diperlukan, RS bisa melakukan benchmarking (membandingkan-red) ke beberapa RS yang sudah lulus akreditasi” terang dr Masyhudi.
Tidak hanya mendapatkan ilmu tentang sukses akreditasi, ARSINU juga berkesempatan mengunjungi beberapa fasilitas layanan unggulan RSI Sultan Agung antara lain : Semarang Cardiac Center ; Semarang Oncology Center ; Semarang Stroke Center ; Pusat Rehabilitasi Medis ; Sultan Agung Geriatri Center ; Semarang Pain Center ; Diabetic Center; Sultan Agung Eye Center ; Klinik Spesialis dan Sub Spesialis Terpadu serta Rawat Inap VIP & VVIP.