Para guru SMP Nudia Semarang punya kiat tersendiri untuk memerangi free sex di kalangan siswanya. Kiat itu dengan mengundang tenaga kesehatan untuk melakukan edukasi kemudian hasilnya akan disebarluaskan kepada siswanya. Dalam edukasi itu, sebagai narasumber adalah dr. Dosy Mudi Nurina dari RSI Sultan Agung.
“Apa yang dipaparkan dalam edukasi ini akan kami sampaikan kembali kepada siswa sehingga mereka mengerti bahaya free sex” papar kepala sekolah SMP Nudia, Drs Musyafa’.
Dr Dosy Mudi Nirina dalam penyuluhannya banyak bahaya infeksi menular seksual (ims).
“Ims merupakan penyakit karena invasi organisme virus, bakteri, parasit Kesehatan reproduksi dan kutu kelamin yang sebagian besar menular melalui hubungan seksual, baik yang berlainan jenis ataupun sesama jenis” ujar dr Dosy.
Secara garis besar, lanjut Dosy, ada dua cara penularan IMS, yakni seksual dan non seksual. Secara seksual, ditularkan melalui penis, vagina, anal (dubur) dan oral. Secara non seksual ditularkan melalui darah , jalan lahir , kontak tubuh dan kebersihan alat reproduksi yang tidak terjaga baik.
Ada beberapa jenis IMS yang sering terjadi di masyarakat. Antara lain : GO (Gonore/ kencing nanah). “Ciri GO biasanya dari lubang kencingnya mengeluarkan cairan berwarna putih, kuning atau kehijauan. Sakit saat kencing dan pada muara lubang kencing bengkak dan agak merah.
Selain GO, ims lain yang perlu diketahui adalah sifilis. “Sifilis ini berbahaya. Pada stadium akhir, bisa mengakibatkan nyeri kepala, demam, kelainan kulit dan merusakaan semua jaringan kelamin.
Terakhir, dr Dosy menyebut, penyakit herpes genital yang ditandai dengan bintil berkelopok seperti anngur. “Rasanya sangat nyeri dan kesakitan saat buang air kecil” katanya.
Di akhir edukasi, dr Dosy memberikan prinsip utama untuk mencegah ims yakni menjauhi hubungan seksual sebelum menikah, hindari narkoba dan selalu sterilisasi peralatan kesehatan” pungkas dr Dosy.