Semua orang pasti pernah merasakan luka. Baik karena sayatan benda tajam, lecet yang berada di permukaan kulit dan ulkus (borok) yang biasanya melebar. Luka-luka seperti inilah yang seringkali menyebabkan kita frustasi berkepanjangan. Apalagi bagi diabetisi (sebutan pengidap Diabetes Melitus, penyakit gula, red) bisa-bisa proses penyembuhan yang lama dan berulang.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah tindakan tentang bagaimana merawat luka yang baik agar luka cepat sembuh. “Pada prinsipnya, kita harus mencegah atau menyembuhkan infeksi pada luka dengan mengurangi proses peradangan yang ditandai dengan adanya pembengkakan, nyeri dan demam” ujar Dokter Spesialis Bedah RSI Sultan Agung, Vito Mahendra Ekasaputra belum lama ini.
Prinsip pertama yang harus dilakukan, lanjut Vito adalah membersihkan luka agar tidak terjadi infeksi. “Bersihkan luka dengan air bersih atau kalau kita punya larutan antiseptic povidone iodine. Berikutnya buang dan bersihkan benda asing seperti pasir, kerikil, dimana benda-benda tersebut dapat menimbulkan infeksi dan menghambat proses penyembuhan luka” lanjutnya.
Luka yang masih terbuka baru ditutup dengan kassa lembab yang diperas menggunakan larutan natrium klorida 0,9 %.
Jaga kelembapan
Prinsip berikutnya, untuk mempercepat proses penyembuhan, perlu menjaga kelembaban luka. “Luka yang dijaga kelembabannya akan merangsang pertumbuhan kulit baru (epitelisasi) lebih cepat, mencegah kematian jaringan luka yang berlebihan” katanya.
Faktor dari luar, seperti makanan menurut Vito juga harus dijaga. Ada beberapa makanan yang dipercaya untuk membantu proses penyembuhan luka a.l buah-buahan dan kerang-kerangan, ikan yang mengandung zinc. ”Jenis makanan tersebut memiliki peranan penting dalam meningkatkan kolagen untuk mempercepat penutupan jaringan luka serta mencegah timbulnya jaringan parut yang berlebihan” pungkasnya.