Semarang, rsisultanagung.co.id – Banyak yang belum mengetahui apakah penyakit batu ginjal berbahaya, penyakit yang biasa disebut nefrolitiasis ini harus diidentifikasi sedini mungkin.
Karena jika dibiarkan, membesarnya ukuran batu ginjal berbahaya karena dalam tubuh dapat menimbulkan komplikasi yang serius.
Dikutip dari akun YouTube RSI Sultan Agung, dr. Sulaiman Lubis, Sp.U mengatakan bahwa batu tersebut dapat muncul mulai dari ginjal hingga saluran kemih.
Terdapat beragam reaksi dari dimana batu itu berada, jika ada di ginjal maka orang tersebut akan mengalami nyeri pada pinggang.
Namun, jika akhirnya terjadi pembengkakan pada ginjal akan mengakibatkan munculnya rasa nyeri hebat yang menjalar sampai perut bagian depan.
Meskipun menimbulkan nyeri, dalam kasus tertentu penyakit batu ginjal tidak menimbulkan gejala apapun atau biasa disebut silent stone.
Lalu untuk batu yang berada di saluran ureter atau saluran yang menghubungkan saluran ginjal ke saluran kemih dapat mengakibatkan nyeri disertai mual dan muntah hingga keringat dingin.
Sedangkan saat batu di kandung kemih dapat mengakibatkan keluarnya darah di akhir buang air kecil sampai tidak dapat buang air kecil.
RSI Sultan Agung Semarang memiliki teknologi terkini dalam menangani batu ginjal, ada tiga metode yang relatif efektif dalam memecah batu ginjal, diantaranya adalah:
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
ESWL merupakan metode yang menggunakan gelombang kejut (shock wave) untuk menghancurkan batu dari luar tubuh pasien tergantung dimana posisi batu tersebut berada.
Keunggulan metode ini adalah pasien dapat melakukan rawat jalan tanpa melakukan operasi dan tidak perlu melakukan pembiusan.
Transurethral Needle Ablation (TUNA)
Saat terjadi infeksi di saluran kemih, ukuran prostat akan membesar. Metode TUNA dapat membantu menghancurkan jaringan berlebih itu dengan menggunakan suhu panas dari adanya gelombang radiasi.
Prosedur yang digunakan dalam metode TUNA adalah dengan memasukkan jarum melalui prostat.
Jarum tersebut nantinya yang akan menghantarkan gelombang radiasi ke dalam saluran kemih.
Setelah batu hancur karena gelombang panas radiasi, prosedur selanjutnya adalah dengan pemasangan kateter kepada pasien.
Pemasangan kateter ini berguna untuk memperlancar urin pasca tindakan TUNA yang biasanya mengakibatkan pembengkakan di jaringan prostat.
Ureterorenoscopy (URS)
URS memiliki perbedaan dengan metode pemecah batu ESWL karena metode URS menggunakan gelombang pneumatic untuk menghancurkan batu.
Metode URS menggunakan alat yang dimasukkan melalui saluran kemih menuju saluran ginjal, kemudian batu akan dipecahkan dengan menggunakan gelombang pneumatik.
Pecahan batu tersebut lantas akan ikut keluar bersamaan dengan air seni saat pasien buang air kecil. Untuk informasi lebih lanjut seputar layanan pengobatan batu ginjal, silahkan menghubungi hotline RSI Sultan Agung Semarang di nomor WA +62821 1155 2424.
Sumber: