Salah satu kanker yang perlu mendapatkan perhatian adalah Kanker (Ca) Nesofaring. Di Indonesia, hampir 60 persen tumor
ganas dan leher merupakan kanker nasofaring. Kemudian diikuti
oleh tumor ganas hidung, rongga mulut, tonsil dan hipofaring.
Patut diketahui, Nesofaring ini letaknya diantara bagian-bagian lain faring. Nesofaring tidak bergerak , berfungsi dalam proses pernapasan dan ikut menentukan kualitas suara yang dihasilkan laring.
Salah satu yang patut mendapat perhatian adalah pemicu Ca nesofaring adalah ikan asin. Ya, ikan asin diduga sebagai mediator virus epstein barr sebagai pemicu timbulnya Ca Nesofaring.
Nah, untuk “mengaktifkan” virus ini seseorang biasanya mengkonsumsi ikan asin dalam jangka waktu lama. Mungkin ketika
saat kanak-kanak.
Mediator lain yang diduga pemicu Ca Nesofaring adalah sering kontak dengan zat karsinogen seperti gas kimia, asap industri, asap kayu dsb.
“Perjalanan” Ca Nesofaring dimulai ketika virus eipstein bar (EBV) aktif akibat zat karsinogenik. Hal ini berlanjut pada jumlah monosit di dalam darah yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
“Pada akhirnya timbul gejala nyeri kepala, di bagian leher dan
wajah, mimisan dan pandangan kabur.