Dalam konsep keimanan, surga bagi seorang muslim hanya dapat ditemui setelah proses kematian. Meski begitu, sesungguhnya, di dunia kita pun bisa menemuinya. Ya, surga yang “jatuh” ke bumi itu berada dalam keluarga.
Pertanyannya, bagaimana mewujudkan surga dalam keluarga kita ?
“Surga dalam keluarga dibangun dari lima pilar. Pertama, pernikahan mawaddah rahmah; kedua, adanya kesamaan visi dan tujuan hidup ; ketiga, terpenuhinya hak dan kewajiban masing-masing anggota keluarga ; keempat, memiliki komitmen dan kelima berakhlakul karimah” terang Manajer Bimbingan Pelayanan Islam RSI Sultan Agung, H. Samsudin Salim, S.Ag, M.Ag dalam pengajian ibu-ibu wali kelas siswa SMA Al Azhar di Semarang belum lama
ini
Mewujudkan surga, kata Samsudin dimulai dari pernikahan yang mawaddah rahmah. Bagaimana memilih jodoh, tujuannya menikah untuk menjaga kesucian dan kehormatan. Jadi, nantinya, rumah tangga akan dihiasi oleh amalan Islami seperti shalat berjamaah, tadabbur al Quran dsb.
Berikutnya, keluarga sakinah harus memiliki memiliki cita-cita bersama. “Keluarga yang memiliki cita-cita adalah keluarga yang hidup dengan rencana, dan kemudian bahu-membahu untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita tersebut” ujarnya.
Berikutnya, untuk menciptakan surga dalam keluarga, masing-masing anggota keluarga harus paham hak dan kewajibannya. “Ayah harus menjadi teladan bagi anggota keluarga, istri juga harus menjadi sosok yang berharga dan anak berhak mendapatkan kasih sayang dari orang tua dan juga harus menghormati kedua orang tua” katanya